Dewan Gereja Dunia Dukung Langkah Bayt Al-Aila Al-Misriyya

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches / WCC) mendukung pernyataan yang dikeluarkan Bayt Al-'a'ila Al-Misriyya (Egypt Family Home atau Rumah Keluarga Mesir) untuk mengambil langkah-langkah keamanan melindungi gereja, masjid, lembaga nasional, lembaga keagamaan serta tempat-tempat suci.

Sekretaris Jenderal WCC, Dr Olav Fykse Tveit juga menyatakan dukungan untuk panggilan lintas agama untuk melakukan upaya perdamaian dan keamanan di Mesir. Dia mendorong para pemimpin agama untuk bekerja sama menjaga keamanan dan mempromosikan kesucian hidup manusia dan tempat-tempat keagamaan.

Bayt Al-'a'ila Al-Misriyya, yang bermakna Mesir sebagai rumah bersama bagi semua orang Mesir adalah sebuah inisiatif dari para pemimpin Kristen dan Muslim di Mesir. Hal itu dibentuk pada tahun 2011, yang merupakan hasil kerja sama dengan gereja-gereja anggota WCC di Mesir, termasuk Gereja Koptik.

"Terorisme tidak menghargai kesucian agama," catatan pernyataan terbentuknya lemabaga itu yang dikeluarkan pada 15 Agustus lalu.

Patriotisme Mesir

Egypt Family Home juga mendorong upaya yang diberikan oleh warga sipil baik Muslim atau Kristen yang menjaga gereja-gereja pada periode yang penuh kekerasan. Hal itu menjadi contoh yang tulus dari patriotisme Mesir  dalam mencegah perpecahan sektarian dan terorisme di sana.

Tveit mengatakan bahwa masa depan Mesir yang adil dan damai hanya mungkin terwujud melalui komitmen semua orang Mesir. "Melindungi semua kehidupan manusia dan situs suci adalah tanggung jawab bersama orang Mesir Kristen dan Muslim. WCC mendukung dan berdiri dengan panggilan solidaritas untuk aksi bersama dan upaya rekonsiliasi oleh para pemimpin agama di Mesir,” kata Tveit menambahkan.

Dalam kejadian baru-baru ini di Mesir, setelah demonstrasi pada 14 Agustus, ratusan orang telah tewas, sementara puluhan gereja dan masjid dibakar di Kairo dan kota-kota lain di negeri itu.

Berikut ini adalah pernyataan yang dikeluarkan Egypt Family Home:

Egypt Family Home masih menyaksikan semua yang terjadi Tanah Air, di mana semua upaya yang dilakukan oleh negara untuk melindungi Mesir dari terorisme yang mengancam keamanan warga negara dan menjaga properti publik dan swasta, rumah ibadah: masjid dan gereja terbakar. Bahwa terorisme tidak menghormati kesucian agama dan Tanah Air.

Namun, invasi ke dalam masjid serta mengendalikan pembakaran gereja, dan juga situs kebudayaan, lembaga amal dan pendidikan, termasuk juga pembakaran di Dewan Kota Malawy serta markas besar Egypt Family Home adalah bagian dari taktik teroris dalam upaya yang sia-sia untuk membawa negara masuk dalam kerusuhan, konflik dan perselisihan sektarian.

Egypt Family Home sekali lagi memanggil dan mendesak untuk dukungan penuh bagi semua langkah keamanan yang diambil untuk mastikan warga sipil dilindungi dari ancaman yang mengerikan, dengan menggunakan semua prosedur yang dapat digunakan untuk menjaga harkat dan martabat Mesir secara utuh.

Egypt Family Home meminta pasukan militer dan polisi untuk memperketat langkah-langkah keamanan untuk melindungi gereja-gereja, masjid, lembaga nasional dan keagamaan serta tempat-tempat suci.

Dalam hal ini juga diserukan kepada warga untuk berhati-hati, bijaksana, dan waspada. Mereka juga harus mendukung negara dan mempersenjatai diri dengan kesadaran dan tidak memakai  setiap konsep apapun yang destruktif atau bias, kecuali untuk kepentingan Mesir.

Egypt Family Home menghargai upaya yang dilakukan warga sipil baik Muslim atau Kristen yang membela gereja-gereja pada periode yang penting ini, dan menjadi contoh yang tulus dari patriotisme Mesir menghadapi perpecahan sektarian dan terorisme.

Dan Egypt Family Home menyampaikan bela rasa pada  para keluarga korban di seluruh Mesir, dan  berharap korban yang terluka cepat sembuh.

Egypt Family Home sepenuhnya mempercayai ketabahan orang Mesir dan lembaga-lembaga keamanan, dan negara kita pasti akan aman dan aman.

Semoga Tuhan melindungi Mesir dari segala kejahatan dan membentenginya dari segala kejahatan.