Dewan Gereja Dunia Menyambut Baik Pengesahan Perjanjian Perdagangan Senjata
Majelis Umum PBB pada 2 April 2013 telah mengesahkan perjanjian pertama mengenai perdagangan senjata global. WCC (World Council of Churches) atau Dewan Gereja-gereja Sedunia bersyukur atas disepakatinya Perjanjian Pertama Perdagangan Senjata itu. Sebelumnya, Komite Eksekutif WCC dan para aktivis dari berbagai negara terus berupaya mengajak pemerintahnya masing-masing untuk berpartisipasi aktif dalam membahas perdagangan senjata yang diselenggarakan PBB.
Sejak tahun 2011 WCC bersama dengan hampir 100 gereja dari 40 negara terus berjuang untuk tercapainya kesepakatan dalam kontrol perdagangan senjata. "Bersama-sama, kami telah membantu dalam perjuangan panjang untuk membuat perjanjian yang kuat dan efektif sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan melindungi masyarakat" demikian menurut Pendeta Dr Olav Fykse Tveit, sekretaris jenderal WCC.
Kesepakatan perjanjian perdagangan senjata yang ditandatangani oleh 155 negara anggota PBB di New York, Amerika Serikat dinilai sebagai tonggak sejarah dalam perdagangan senjata. "tonggak sejarah dalam upaya mengatur perdagangan senjata pada kontrol yang diperlukan" kata Pendeta Tviet.
Seperti juga dikutip dari VOA, Daryl Kimball, direktur lembaga riset independen Asosiasi Kontrol Senjata, mengatakan “bersejarah dalam arti ini adalah pertama kalinya ada standar internasional sebagai panduan bagaimana negara-negara mengesahkan transfer senjata dan pertama kalinya akan ada laporan tahunan mengenai transfer itu oleh semua pihak yang menandatanganinya,”
Perjanjian pertama mengenai perdagangan senjata global adalah untuk mengatur perdagangan senjata konvensional yang bernilai $80 milliar per tahun. Perjanjian itu tidak untuk mengawasi penggunaan senjata di dalam negeri suatu negara tetapi mengharuskan setiap negara membuat undang-undang yang mengawasi tranfer senjata konvensional, suku cadang, komponen senjata dan mengatur para pedagang senjata.
(WCC)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...