Setelah 50 Tahun Myanmar Terbitkan Koran Independen
YANGON, SATUHARAPAN.COM - Setelah menunggu selama kurang lebih 50 tahun di bawah kepemimpinan diktator Ne Win yang memonopoli pers, akhirnya di Myanmar terbitlah surat kabar yang dikelola oleh pihak swasta.
1 April 2013 ini setidaknya ada empat surat kabar pendatang baru yang mulai beroperasi. Salah satunya adalah Golden Fresh Land. "Saya merasa terharu bahwa surat kabar swasta yang dicetak di kota Yangon ini sudah terjual sebanyak 80.000 eksemplar", kata Khin Maung Lay sebagai wartawan senior yang sekarang menjadi pimpinan redaksi Golden Fresh Land. "Ini menunjukkan betapa lamanya rakyat menunggu".
Seperti kenangan lama Khin Maung Lay keberadaan surat kabar swasta merupakan simbol adanya kemerdekaan pers seperti masa demokrasi parlementer setelah Myanmar merdeka dari Inggris pada tahun 1948.
Bersama para wartawan muda yang akrab dengan kebebasan pers, Khin Maung Lay merasa optimis bahwa Golden Fresh Land dapat bertahan hidup di tengah persaingan dengan surat kabar lain yang sudah lebih mapan karena memihak pada pemerintah yang diktator dan tantangan yang akan dihadapi sebagai sebuah surat kabar pendatang baru.
Dengan mengagendakan kebebasan berpolitik dan ekonomi, adanya kebangkitan surat kabar menjadi salah satu upaya peningkatan pembangunan nasional sejak Thein Sein menjabat sebagai presiden Myanmar pada Maret 2011. Oleh karena itu pada Desember tahun lalu, Pemerintah Myanmar mempersilahkan rakyat untuk mengajukan ijin penerbitan jika ingin mendirikan sebuah surat kabar swasta.
Selain itu Pemerintah juga memberikan dukungan pada kemerdekaan pers dengan mencabut sensor oleh pihak militer mengenai issu yang diusung oleh surat kabar swasta. Pada akhirnya surat kabar yang biasanya diterbitkan secara mingguan, sudah boleh diterbitkan secara harian. Hal ini dirasa cukup memihak pada rakyat yang haus akan informasi. Terutama rakyat kelas ekonomi menengah kebawah yang tidak memiliki cukup uang untuk membeli surat kabar mingguan.
Editor : KP2
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...