Dewan Gereja Dunia Sambut Baik Beatifikasi Uskup Romero
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Umum Dewan Gereja Dunia (The World Council of Churches) Pdt Dr Olav Fykse Tveit di Twitter mengatakan
“Beatifikasi Oscar Romero adalah tanda Roh Kebenaran. Sebuah martir untuk keadilan dan perdamaian. Pentakosta!”
The beatification of Oscar Romero is a sign of the Spirit of truth. A martyr for justice and peace. Pentecost!
— Olav Fykse Tveit (@OlavTveit) May 24, 2015
Uskup Agung Oscar Romero dibeatifikasi oleh pejabat Katolik Roma pada Sabtu 23 Mei. Uskup Agung ditembak saat dia merayakan misa di kapel rumah sakit kanker pada 24 Maret 1980 di El Salvador. Sehari sebelumnya, ia telah menyampaikan peringatan kepada militer untuk menghentikan penganiayaan pada warga sipil. Pembunuh belum diidentifikasi, dan tidak ada yang dituntut untuk pembunuhan itu.
Tidak lama setelah pembunuhan itu, perang saudara meletus di El Salvador selama 13 tahun. Korban perang saudara sekitar 75 ribu orang.
Uskup Agung Oscar Arnulfo Romero y Galmadez, 15 Agustus 1917 - 24 Maret 1980, adalah seorang uskup dari Gereja Katolik Roma di El Salvador. Dia berbicara menentang kemiskinan, ketidakadilan sosial, pembunuhan dan penyiksaan.
Ratusan Ribu Sambut Beatifikasi
Ratusan ribu jemaat Katolik berkumpul di ibu kota El-Salvador, San Salvador Sabtu (23/5) untuk menyaksikan beatifikasi mendiang Uskup Agung Oscar Romero. Beatifikasi merupakan deklarasi kepausan yang menyatakan ia selangkah lagi menjadi orang kudus—Santo—berdasarkan ajaran Katolik Roma.
Mereka mengibarkan bendera dan banyak yang mengenakan kaos bergambar wajah Oscar Romero. Mereka mendengarkan utusan Paus Fransiskus membacakan surat Paus yang menyatakan beatifikasi.
Baca juga: |
Presiden Amerika Barack Obama, dalam sebuah pernyataan, menyambut baik kehormatan tersebut dengan menyebut Oscar Romero sebagai “inspirasi bagi rakyat El Salvador dan seluruh rakyat Amerika.”
Empat presiden dan sejumlah utusan dari beberapa negara juga memberi penghormatan kepada mendiang Uskup Agung Oscar Romero, yang secara luas dikenal di kalangan para pendukungnya sebagai “suara dari orang-orang yang tak dapat bersuara.”
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...