Dewan Gereja Dunia Tarik Investasi Sektor Bahan Bakar Fosil
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) memutuskan untuk menarik investasi lembaga itu pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang bahan bakar fosil.
Keputusan lembaga yang beranggota 345 gereja di seluruh dunia itu disebutkan disambut sebagai "kemenangan besar" oleh juru kampanye perubahan iklim yang meminta perusahaan dan institusi seperti dana pensiun, universitas, dan pemerintah daerah untuk melakukan divestasi pada perusahaan batubara, minyak dan gas. Demikian dilaporkan media berbasis di Inggris, The Guardian, Sabtu (12/7).
Bill McKibben, pendiri kelompok kampanye iklim 350.org, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "Dewan Gereja-gereja Dunia mengingatkan kita bahwa moralitas menuntut untuk berpikir tentang masa depan kita - dan bahwa tidak ada ancaman lebih besar bagi masa depan dari pembakaran bahan bakar fosil. Ini adalah momen yang luar biasa untuk 590 juta orang Kristen anggota denominasi itu yang mewakili jumlah yang besar umat manusia.”
Laporan komite kebijakan keuangan dewan yang diterbitkan pada hari Kamis (10/7) pada hari terakhir pertemuan komite pusat dewan di Jenewa, mengatakan, "Komite membahas kriteria etika investasi, dan menganggap bahwa daftar sektor di mana WCC tidak berinvestasi harus diperluas untuk mencakup sektor bahan bakar fosil."
Koordinator divestasi Eropa 350.org, Tim Ratcliffe, mengatakan, "Komitmen Dewan Gereja-gereja Dunia ini kemungkinan yang terpenting yang pernah kami terima."
Dalam sebuah artikel pada The Guardian pada bulan April, Uskup Agung dari Afrika Selatan, Desmond Tutu mengatakan bahwa "hati nurani rakyat perlu memutuskan hubungan mereka dengan perusahaan pembiayaan dengan ketidakadilan perubahan iklim" dan acara yang disponsori oleh perusahaan bahan bakar fosil, bahkan bisa diboikot.”
Guillermo Kerber, Pelaksana Program WCC untuk Perawatan Ciptaan dan Keadilan Iklim, menjelaskan bahwa pedoman etika untuk investasi sudah termasuk kepedulian terhadap lingkungan yang berkelanjutan, untuk generasi mendatang, dan masalah jejak karbon (CO2). Dan menambahkan bahan bakar fosil masuk dalam daftar sektor di mana WCC tidak berinvestasi untuk memperkuat komitmen badan terhadap perubahan iklim seperti yang diungkapkan dalam berbagai sesi di Komite Sentral. "
Beberapa Lembaga
Namun sejauh ini belum jelas apakah keputusan itu hanya akan berlaku untuk dewan itu sendiri, atau juga akan dilakukan oleh gereja anggota yang memiliki investasi yang jauh lebih besar.
Pada bulan Mei, kepala urusan Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa-(PBB), Christiana Figueres, menyampaikan pidato pada para pemimpin agama di Katedral St Paul di London, dan meminta mereka untuk menunjukkan kepemimpinan pada perubahan iklim. Dia juga mengatakan kelompok agama harus menarik investasi mereka dalam perusahaan sektor bahan bakar fosil, dan mendorong anggotanya untuk melakukan hal yang sama.
Sementara itu, media online berbasis di Amerika Serika, Huffington Post, menyebutkan bahwa gerakan divestasi pada bahan bakar fosil di seluruh dunia berkembang lebih cepat daripada kampanye sebelumnya. Keputusan WCC dapat bergema pada lembaga-lembaga keagamaan lainnya.
Selain WCC, lembaga keagamaan lain yang telah memutuskan divestasi dari bahan bakar fosil adalah Union Theological Seminary di New York City, dan The Unitarian Universalis Association. Keduanya melakukan bulan Juni lalu. Kemudian United Church of Christ melakukan strategi divestasi bahan bakar fosil pada Juli 2013.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...