Dewan Gereja Sedunia Bertemu Di Bossey Membicarakan Pelayanan Kategorial
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Para pimpinan dan anggota Dewan Gereja-Gereja Dunia (World Curch Council/WCC) bertemu di Bossey Swiss untuk membicarakan perihal pelayanan kategorial. Pertemuan yang digelar pada 18-19 April itu merupakan rangkaian persiapan Sidang Raya WCC pada 30 Oktober - 8 November 2013 mendatang di Busan, Korea Selatan.
Dengan mengusung tema Sidang Raya God of Life, Lead Us to Justice and Peace (Tuhan Kehidupan: Tuntun Kami Menuju Keadilan dan Perdamaian), pertemuan tersebut ditujukan untuk mencari perubahan sudut pandang mengenai arah pembangunan dan misi visi gereja ke depan yang didasarkan pada kerjasama WCC dengan para mitra. Kerjasama WCC tersebut dikenal dengan sebutan Aksi Bersama Antar Gereja atau ACT (Action by Church Together).
Perubahan dalam cara pandang tersebut juga mencakup mengenai laju pertumbuhan gereja dalam konteks global. Hal ini akan mencakup eksplorasi untuk mengabungkan lembaga-lembaga milik gereja (ACT) yang berbasis pembangunan komunitas dengan bisnis swasta.
Melalui hal ini WCC mampu menciptakan program pelayanan kategorial antara lain aksi keprihatinan untuk HIV dan AIDS di Afrika Selatan, program pendampingan di Timur Tengah dan Kolombia, kesetaraan gender, advokasi dalam konteks perubahan iklim, keadilan dalam ekonomi, perdagangan senjata, misi gereja, penginjilan, dan tugas panggilan gereja. Inti dari ACT ini adalah gerakan ekumenis yang mencerminkan suara kenabian, visi dan kesaksian gereja bagi dunia.
Salah satu anggota pertemuan itu mengatakan bahwa kedepan tidak hanya sebatas ACT, tetapi berubah menjadi FACT (Flexible Action by Church Together) atau Aksi Bersama Antar Gereja yang Flaksibel.
Dalam pembukaan, Sekretaris Umum WCC Dr. Olav Fykse Tveit menegaskan bahwa “Keadilan dan kedamaian adalah perjalanan ziarah dan tema Sidang Raya itu adalah refleksi kita terhadap masa depan. Kehadiran saudara-saudara adalah bukti dukungan dan kesediaan dalam mencari bentuk pelayanan kedepan." “Berdiskusi dengan anda berarti berbagi nilai dan panggilan kita, tetapi juga berbagi sumber daya kita kepada mereka yang memerlukan pelayanan kita,” tambah Olav.
Di akhir pertemuan itu Sekretaris Umum WCC kembali mengundang peserta untuk bertemu kembali guna mencari tindak lanjut. Dia mengatakan “Peziarahan ini harus bisa menjadi aksi nyata, tidak boleh berhenti hanya pada rencana diskusi saja.” Senada dengan itu Susan Sanders (United Church of Christ Wider Church Ministries) menegaskan “Kami berjalan bersama WCC menuju masa depan."
Editor : Yan Chrisna
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...