Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:39 WIB | Senin, 09 Oktober 2023

Dewan Keamanan PBB Bersidang Bahas Serangan Hamas ke Israel

Anggota Dewan Keamanan PBB menghadiri pertemuan setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik ke Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun, di markas besar PBB di New York, AS, 5 Oktober 2022. (Foto: dok. Reuters)

PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Minggu (8/10) memimpin seruan untuk mengecam serangan Hamas terhadap Israel ketika Dewan Keamanan PBB membuka sesi darurat mengenai krisis tersebut.

“Saya berharap untuk mendengar kecaman keras dari anggota Dewan lainnya atas tindakan terorisme keji yang dilakukan terhadap rakyat Israel dan pemerintah mereka,” kata diplomat senior AS, Robert Wood, kepada wartawan saat memasuki sesi tertutup.

Brasil, yang memegang jabatan presiden bergilir di Dewan Keamanan, mengadakan pertemuan tersebut setelah Hamas pada hari Sabtu (7/10) melancarkan serangan mendadak besar-besaran, yang sehari kemudian jumlah korban tewas melebihi 1.000 orang.

Sesi tertutup tidak akan menghasilkan resolusi formal, namun para diplomat mengatakan bahwa pembicaraan untuk mencapai pernyataan yang tidak mengikat pun sulit dilakukan.

China menyatakan akan mendukung pernyataan tersebut. “Kami mengutuk semua serangan terhadap warga sipil,” kata Duta Besar China, Zhang Jun, seraya menambahkan bahwa China juga menginginkan kembalinya proses perdamaian Timur Tengah.

Duta Besar Israel, Gilad Erdan, menunjukkan gambar-gambar jelas warga sipil Israel yang ditawan oleh Hamas.

“Ini adalah kejahatan perang, mkejahatan perang yang terang-terangan dan terdokumentasi,” kata Erdan.

“Kekejaman yang tidak terbayangkan, tidak dapat dibayangkan, ini harus dikutuk,” katanya tentang Dewan Keamanan. “Israel harus diberikan dukungan yang teguh untuk membela diri, untuk membela dunia bebas.”

Duta Besar Palestina, yang mewakili Otoritas Palestina yang berpusat di Tepi Barat dan merupakan saingan internal Hamas, meminta Dewan Keamanan untuk fokus pada mengakhiri pendudukan Israel.

“Sayangnya, sejarah bagi beberapa media dan politisi dimulai ketika warga Israel terbunuh,” kata utusan tersebut, Riyad Mansour.

“Ini bukanlah saat yang tepat untuk membiarkan Israel mengulangi pilihan buruknya. Ini adalah waktu untuk memberitahu Israel bahwa mereka perlu mengubah haluan, bahwa ada jalan menuju perdamaian di mana tidak ada warga Palestina maupun Israel yang terbunuh.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home