Dewan Kerjasama Teluk, GCC, Kecam Ancaman Iran terhadap UEA
RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada hari Minggu (16/8) mengecam "ancaman" yang dilakukan oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani, dan pejabat lainnya terhadap Uni Emirat Arab (UEA) atas perjanjian damai dengan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal Nayef Falah M Al-Hajraf, mengatakan GCC berdiri dalam solidaritas dengan UEA melawan segala ancaman terhadap keamanan atau kedaulatannya.
"Iran harus mematuhi Piagam PBB dan menahan diri dari campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain," kata pernyataan itu dikutip Arab News.
Iran pada hari Sabtu (15/8) mengeluarkan ancaman eksplisit untuk melancarkan serangan terhadap UEA, dengan Rouhani mengatakan UEA membuat "kesalahan besar" dalam mencapai kesepakatan dengan Israel.
Sebuah editorial halaman depan oleh harian garis keras Iran, Kayhan, yang pemimpin redaksinya ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan: “Pengkhianatan besar UEA terhadap rakyat Palestina… akan mengubah negara kecil dan kaya ini, yang sangat bergantung tentang keamanan, menjadi target yang sah dan mudah."
Analis mengatakan ancaman baru harus ditanggapi dengan serius mengingat Iran telah menargetkan warga sipil Arab Saudi dengan rudal yang diluncurkan oleh pasukan proksi di Irak dan Yaman.
Hari Minggu pagi, UEA memanggil Kuasa Usaha di kedutaan Iran di Abu Dhabi untuk menjelaskan ancaman tersebut.
UEA adalah anggota GCC, yang mencakup Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar. Perjanjian penting, yang ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan diumumkan pada Kamis (13/8), dimaksudkan untuk memajukan perdamaian di kawasan Timur Tengah, menurut pernyataan bersama oleh para pihak terkait.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...