Dewan Pers: Aksi Boikot Wartawan di KPK Tindakan Demonstratif
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Dewan Pers, Bagir Manan menilai aksi pewarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meninggalkan ruang konferensi pers sebagai tindakan demonstratif.
“Tidak perlu seperti itu, pergi saja langsung kalau memang tidak mau meliput,” kata Bagir kepada wartawan, pada Selasa (26/11) di Jakarta.
Menurut Bagir, masalah pemberitaan KPK diserahkan sepenuhnya pada reporter setiap media. Kalau mereka memilih boikot, maka menjadi urusan reporter dengan masing-masing redaksi newsroom medianya.
Masalah boikot wartawan KPK menjadi provokatif karena citra lembaga itu sebagai pembuat berita dan sering kali jadi sorotan. “Padahal, kalau reporter tidak mau memberitakan, itu urusan mereka. Mau apa lagi?” ujar Bagir.
Sementara itu, juru bicara KPK, Johan Budi S.P menyatakan, suasana saat itu sempat kikuk akibat aksi boikot yang dilakukan oleh sejumlah peliput di komisi antikorupsi. “Pimpinan yang memberikan keterangan pers dan berbicara di depan jadi merasa tidak enak,” kata Johan Budi.
Dia menyebutkan, pimpinan KPK juga punya harga diri yang perlu dijaga. “Untuk itu akhirnya keterangan pers tidak jadi diberikan karena ada sejumlah protes,” kata jubir KPK itu.
Sebelumnya, aksi boikot terjadi saat pimpinan KPK akan menjelaskan soal pemeriksaan Boediono pada Sabtu yang lalu (23/11). Hadir dalam konfrensi pers tersebut Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Juru Bicara KPK Johan Budi, dan Deputi Penindakan dan Pelaksana Tugas Direktur Penyidikan, Warih Sadono.
Kemudian saat Johan Budi memulai konferensi pers, sejumlah wartawan melontarkan protes kekecewaan kepada pihak KPK yang dianggap tidak transparan dalam pemeriksaan Boediono.
Peristiwa itu pun tersiar secara langsung oleh siaran televisi nasional. “Saya hanya mengatakan pada mereka, (konpers ini) perlu dilanjutkan atau tidak?” kata Johan. Kemudian, Johan menyatakan sebagian besar wartawan tetap meneruskan pemberitaan. "Akhirnya mereka meminta konferensi pers lagi pada saya (sebagai juru bicara KPK)."
Ketua KPK Tetap Menyapa
Di tempat terpisah, saat memenuhi undangan seminar oleh Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) di Gedung Fakultas Kedokteran (FKUI), Salemba, pada hari ini, Ketua KPK, Abraham Samad sempat meledek para wartawan yang menunggunya.
Dengan tersenyum, ia "menggoda" wartawan yang menanyakan perihal pemeriksaan Boediono. "Katanya boikot?" kata Ketua KPK itu.
Kemudian, Abraham Samad kembali menyinggung aksi pemboikotan saat memberikan kata sambutan dalam seminar itu. Setelah menyapa para tokoh satu persatu, ketua KPK itu tidak lupa juga menyapa para jurnalis yang berada di bagian belakang ruangan.
"Walaupun mereka ini katanya memboikot, tapi tak lupa saya sampaikan salam hormat saya kepada rekan-rekan pers," ujarnya diiringi tawa hadirin. (berbagai sumber)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...