DGD Mengundang Pemuda Gereja Asia Ikut Pelatihan Persahabatan Antaragama
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja Dunia (DGD) mengundang pemuda asal gereja-gereja Asia untuk berpartisipasi dalam pelatihan persahabatan antaragama selama dua minggu. Program pelatihan itu dikenal dengan nama Youth in Asia Training for Religious Amity (YATRA), yaitu program pelatihan yang bertujuan untuk menyerukan dan memperkuat kerukunan beragama.
Selama 13 hari, yaitu sejak 8 hingga 21 Juni, Siam Reap, Kamboja akan menjadi tuan rumah pelatihan yang ditujukan untuk perempuan dan laki-laki berusia 20 hingga 30 tahun, demikian yang dikatakan DGD pada Kamis (6/3).
DGD menggagas program tersebut melalui serangkaian program dialog dan kerja sama lintasiman yang dicanangkannya. Sementara itu, YATRA sendiri merupakan sebuah respons terhadap panggilan bersama yang dibahas dalam Sidang Raya bertajuk “Ziarah Keadilan dan Perdamaian” di Busan tahun lalu. Selain itu, kata Yatra juga berarti ziarah bagi beberapa agama dan bahasan di Indo-Asia.
Dengan mengusung tema “Bersama menyongsong keadilan dan perdamaian: menjalankan pembicaraan di dunia multiagama,” YATRA 2014 akan mempersiapkan kesempatan bagi peserta untuk menganalisa kompleksitas pertemuan agama dan politik pada konteks Asia kontemporer.
Pelatihan ini diharapkan dapat menolong peserta membangun jejaring dan mendampingi gereja-gereja di aras lokal dan nasional dalam komitmen lintasiman mereka ketika membicarakan isu keadilan dan perdamaian.
Para peserta juga akan membayangkan model yang kreatif dan bersifat membangun untuk program dan kerja sama antaragama. Mereka akan diikat dalam suatu dialog yang berisi pertanyaan-pertanyaan teologis yang berhubungan dengan misi, doa lintasiman, gereja, solidaritas antaragama, kesaksian kristiani, dan pemahaman diri umat Kristen dalam sebuah dunia yang multiagama.
Selain itu, YATRA 2014 akan memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk merenungkan kemajemukan pengalaman umat Kristen Asia yang hidup di lingkungan yang multiagama. Peserta juga akan diberi kesempatan untuk menggali sumber mengenai tradisi keagamaan Asia yang menawarkan respons terhadap isu keadilan dan perdamaian.
Beberapa topik yang terdapat dalam pelatihan ini di antaranya refleksi teologis, lokakarya, penelaahan Alkitab, kuliah oleh sarjana agama, pembelajaran dokumen ekumenis, analisis, kunjungan eksposur, dan pengalaman antarbudaya dengan tinggal bersama dan saling belajar mengenal satu sama lain.
Para pemuda diminta untuk mengirimkan formulir aplikasi ke program dialog dan kerja sama lintasiman DGD tidak lewat dari tanggal 1 April 2014. (oikumene.org)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...