Di Amerika Serikat, Bersalaman Dilarang di Tempat Ini
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Dokter dari University of California, Los Angeles (UCLA) menuliskan sebuah editorial yang diterbitkan di JAMA (The Journal of the American Medical Association), bahwa untuk mencegah penyebaran penyakit menular maupun bakteri patogen berbahaya lainnya, di samping sering mencuci tangan, adanya aturan pelarangan jabat tangan atau bersalaman dianggap cukup efektif.
Budaya barat senantiasa melakukan jabat tangan atau bersalaman dengan berbagai variasinya (seringkali disertai dengan pelukan). Namun dokter, paramedis, atau petugas kesehatan lainnya maupun petugas administrasi rumah sakit dilarang bersalaman dengan siapapun.
Hal tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Bahkan antara pasien dan pengunjung juga dilarang bersalaman di rumah sakit.
“Tidak bersalaman berguna melindungi kesehatan diri maupun orang lain di sekitar kita. Maka diimbau untuk menahan diri untuk tidak bersalaman dengan alasan tersebut apabila berada di tempat-tempat tertentu seperti rumah sakit,” tulisnya dalam editorial tersebut.
Meskipun telah ada penelitian yang membuktikan bahwa mencuci tangan bisa mengurangi kolonisasi bakteri secara signifikan, serta mencegah penyakit nosokomial (yang ditularkan dari rumah sakit, Red),
“Tangan petugas kesehatan seringkali menjadi vektor dari organisme penyebab penyakit untuk menularkan. Tangan mereka sering terkontaminasi dengan bakteri patogen berbahaya, misalnya Clostridium difficile akibat kontaminasi silang yang umumnya terjadi melalui kontak rutin dengan pasien dan lingkungan,” tulis Drs. Mark Sklansky, Nikhil Nadkarni, and Lyn Ramirez-Avila.
Jabat tangan memang merupakan kebiasaan sosial yang sangat lumrah. Bagaimanapun, harus diakui tangan bisa juga menjadi vektor penyakit infeksi. Atas dasar hal itu, dikeluarkanlah rekomendasi formal yang kini menjadi kebijakan terkait kebersihan tangan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Saat ini telah banyak orang di Amerika Serikat telah melakukan upaya mereka sendiri untuk menghindari berjabat tangan di berbagai tempat yang menerapkan kebijakan tersebut. Tetapi dalam prakteknya, masih ditemukan kemungkinan terhadap risiko sosial, politik, dan bahkan risiko keuangan.
Namun, tim UCLA memiliki solusi lainnya, yaitu dengan saling menyapa satu sama lainnya antara rekan kerja di rumah sakit, maupun antara pasien dan pengunjung. (medicaldaily.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...