“Di Indonesia Agama Harus Masuk ke Sepak Bola”
KARAWANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi menjelaskan nilai-nilai dalam agama harus masuk ke dalam olah raga sepak bola agar tercipta sepak bola yang bersih.
“Di Brasil sepakbola menjadi agama, di Indonesia nilai agama harus masuk ke sepak bola agar tidak ada lagi pengaturan skor dan sepakbola gajah," kata Imam pada pembukaan Liga Santri Nusantara (LSN) di Stadion Singaperbangsa, Karawang, hari Minggu (6/9)
“Karena itu, kick off LSN adalah awal memunculkan bibit tangguh, tidak hanya spiritual, tapi juga fisik,” dia menambahkan.
“Sekarang merupakan awal dan baru diikuti sepuluh provinsi. Ke depan akan kita tingkatkan menjadi seluruh provinsi,” kata dia.
LSN adalah kompetisi sepak bola antar pondok pesantren di Indonesia. Ketua Panitia Nasional LSN Doddy Iswandi dalam pernyataannya memaparkan tujuan digelarnya Liga Santri yakni menjaring bibit unggul pesepak bola Indonesia yang berasal dari pesantren.
Provinsi yang dilibatkan di antaranya Banten, DKI Jakarta, Jabar, Yogyakarta, Jateng, Jatim, NTB, Sulut, Sultra, dan Lampung. Doddy menyebut final akan digelar di Provinsi Jawa Timur, dijadwalkan berlangsung 10 November atau bertepatan pada Hari Pahlawan yang rencananya berlangsung di Stadion Gelora 10 November Surabaya atau Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Sejumlah pondok pesantren ternama dipastikan berpartisipasi dalam kejuaraan yang digagas Kemenpora dan PBNU tersebut, antara lain Pondok Pesantren Gontor (Ponorogo), Pondok Pesantren Denanyar (Jombang), Pondok Pesantren Bumi Sholawat (Tulangan, Sidoarjo), dan lainnya.
Turnamen yang memperebutkan hadiah utama uang pembinaan Rp100 juta tersebut akan diikuti 192 tim yang berasal dari pondok pesantren di 10 provinsi di Indonesia, dan dibagi menjadi 16 zona. Nantinya juara-juara antar zona lolos ke babak berikutnya dan berhak masuk 16 besar yang dibagi empat grup.
Plt (Pelaksana Tugas) Bupati Karawang Cellica Nurrahadiana menyambut gembira digelarnya LSN di wilayahnya. “LSN bukan soal menang kalah, tapi program unggulan untuk mencari bibit-bibit santri di pelosok Indonesia. Salam hormat kami dari masyarakat Karawang," kata Cellica.
Penyelenggara memberi aturan ketat di bagian administrasi pada turnamen yang maksimal pemainnya berusia 17 tahun tersebut. Antara lain identitas diri disertai surat pernyataan dari pondok pesantren yang memastikan santrinya.
Peraturan lainnya, yakni dua tim bermain 2 x 30 menit dengan waktu jeda 10 menit di pertengahan babak, dan melibatkan wasit-wasit profesional yang biasa memimpin laga resmi nasional. (kemenpora.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...