Di Indonesia dan Timor Leste, 157 Tewas Akibat Siklon Tropis Seroja
KUPANG, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 157 orang tewas di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT, Indonesia, dan Timor Leste akibat siklon tropis Seroja yang melanda kawasan itu pada hari Minggu (4/4). Selain itu, ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Siklon tropis itu menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan banjir bandang serta tanah longsor di berbagai wilayah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 84 orang meninggal dan 71 orang masih hilang di seluruh wilayah NTT. Namun itu data sementara dan pihak pemerintah daerah maupun BNPM masih melakukan pendataan.
Sementara itu, kantor berita AFP menyebutkan bahwa di Kabupaten Flores Timur setidaknya 130 orang meninggal akibat bencana itu. Sedangkan banjir bandang dan tanah longsor di Timor Timur, seperti disebutkan sejumlah media, memakan korban tewas 27 orang, diperkirakan sebagian besar korban ada di ibu kota, Dili.
Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan adanya bibit siklon tropis 99S yang diberinama Seroja, sejak tanggal 2 April 2021. Ini menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur.
Pada hari Minggu (4/4) malam bibit siklon tropis 99S berada di Perairan Kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur, sekitar 24 km sebelah barat daya Kupang) dengan arah pergerakan ke arah timur hingga timur laut dengan kecepatan tiga knots (enam kilometer per jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin maksimum disekitar sistemnya adalah 30 knots (55 kilometer per jam).
Bibit Siklon Tropis 99S menguat dan mencapai intensitas siklon tropis pada hari Selasa (6/4) dini hari hingga pagi hari dalam 6-12 jam berikutnya.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...