Di Kejurnas NPC, Kontingen Jakarta Menempa Atlet Baru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) National Paralympic Committee (NPC) yang dipertandingkan untuk atlet difabel beberapa waktu lalu, digunakan kontingen DKI Jakarta sebagai ajang untuk menempa jam terbang atlet-atlet yang baru.
“Kami tidak mengincar untuk gelar juara, karena saya memberi kesempatan banyak untuk atlet-atlet baru dari DKI Jakarta ini di kejurnas itu bukan untuk ukuran juara tetapi ukuran untuk uji coba dan menempa mental,” kata Welly Ferdinandus, Ketua National Paralympic Committee (NPC) Provinsi DKI Jakarta kepada satuharapan.com, hari Selasa (29/9) di Kantor NPC Provinsi DKI Jakarta, Gelanggang Olah Raga Rawamangun, Jakarta.
Welly memberi contoh atlet cabang kursi roda, Maria Goretti Samiati atau yang biasa disapa Ami yang tidak disangka memberi dua medali emas di nomor 100 dan 200 meter kursi roda putri.
“Saya nggak nyangka dia bisa mengalahkan atlet-atlet yang (berasal, red) dari provinsi lain, padahal ada juga yang masuk pelatnas, dan udah lama di atletik kursi roda,” kata Welly.
Welly menyebut Maria Goretti Samiati baru bergabung dengan NPC DKI Jakarta pada awal Januari 2015, sehingga dia diproyeksikan jangka panjang, tapi Welly menasihati Ami agar dalam kejuaraan lainnya dia dapat berprestasi dengan konsisten.
Kejurnas lalu memberi pengaruh positif bagi atlet difabel Provinsi DKI Jakarta, Welly menyebut bahwa untuk atlet muda bisa dipersiapkan untuk Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional) yang akan berlangsung di Bandung pada 2016. Selain itu Welly juga mempersiapkan atlet-atlet dari Provinsi DKI Jakarta dari cabang lainnya untuk berlaga di ASEAN Paragames 2017 (negara-negara Asia Tenggara) pada 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia dan juga Asian Paralimpiade 2018 (negara-negara benua Asia) yang akan digelar di Jakarta dan Palembang.
Welly mengapresiasi Kejurnas NPC sebagai sebuah kejuaraan untuk melahirkan bibit-bibit unggul, tapi kontingen DKI Jakarta hanya membawa atlet di cabang olah raga atletik kursi roda, dan tenis meja, padahal Kejurnas NPC di Solo mempertandingkan beberapa cabang olah raga seperti tenis meja, atletik, renang, angkat berat, dan catur.
Kejurnas National Paralympic Committee di Solo
Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) bekerja sama dengan National Paralympic Committee (NPC) Pusat menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) NPC yang berlangsung di Solo mulai Senin (14/9) sampai dengan Kamis (17/9) lalu.
Kejurnas mempertandingkan lima cabang olahraga yaitu renang, atletik, tenis meja, angkat besi, dan catur. Kejurnas diikuti 495 atlet dari 25 provinsi. Dalam kejurnas, Provinsi Jawa Barat menjadi juara umum dengan menguasai tiga cabang olahraga (cabor) yakni atletik (47 emas, 27 perak, 16 perunggu), tenis meja (5 emas, 8 perak, 7 perunggu, serta catur (2 emas, 3 perak, 2 perunggu). Cabang olah raga angkat berat direbut kontingen Bali (5 emas dan 2 perak) serta Papua di cabang renang dengan 19 emas, 7 perak, 2 perunggu.
Tuan rumah Jateng harus puas meraih posisi runner-up cabor atletik dengan 29 emas, 22 perak dan 4 perunggu. Provinsi DKI Jakarta ada di urutan keenam dengan enam medali emas, tiga medali perak, dan empat perunggu.
Kejurnas diresmikan di Solo oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Djoko Pekik Irianto.
“Pemerintah mendorong agar Kejurnas ini bisa rutin dilakukan untuk pembinaan prestasi,” kata Djoko seperti dikutip situs resmi Kementerian Pemuda dan Olah Raga beberapa waktu lalu.
Djoko menjelaskan kejurnas ini dijadikan ajang uji coba para atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang akan turun di ASEAN Paragames yang akan digelar pada Desember 2015 di Singapura.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...