Di Tengah Gencatan Senjata, Israel Tetap Gempur Gaza
GAZA, SATUHARAPAN.COM – Serangan artileri dan udara Israel pada Jumat (1/8) malam menewaskan sembilan orang Palestina di Jalur Gaza, kata beberapa sumber medis.
Enam orang dari satu keluarga yang sama tewas dan lima orang lagi cedera dalam satu serangan udara Israel terhadap rumah mereka di Kota Rafah, kata beberapa sumber medis sebagaimana diberitakan Xinhua.
Situasi di Jalur Gaza secara dramatis telah memburuk, setelah gencatan senjata 72-jam dukungan PBB diberlakukan, sementara tembakan artileri Israel menggempur Kota Rafah.
Serangan Israel tersebut menewaskan tak kurang dari 40 orang Palestina, kata rumah sakit, sementara puluhan orang lagi cedera saat gencatan senjata mulai diberlakukan beberapa jam sebelumnya.
Israel mengatakan pengeboman tersebut dilancarkan setelah Hamas "melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan melancarkan serangan terhadap tentara Israel di dekat Jalur Gaza".
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memanggil anggota kabinet untuk mengadakan sidang khusus dan memperingatkan Hamas serta kelompok lain gerilyawan Palestina bahwa "mereka akan menanggung akibat dari aksi mereka".
Gencatan senjata 72 jam yang diumumkan Menteri Luar Amerika Serikat John Kerry dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon merupakan usaha yang paling ambisius sejauh ini untuk mengakhiri lebih dari tiga pekan permusuhan di Jalur Gaza. Sebelumnya beredar kekhawatiran masyarakat internasional mengenai peningkatan jumlah korban jiwa di pihak warga sipil Palestina.
Gencatan senjata itu, yang mulai berlaku pukul 08.00 waktu setempat (pukul 12.00 WIB), telah membuat banyak keluarga Palestina kembali ke tempat tinggal mereka--yang hancur-berantakan akibat gempuran Israel.
Sementara itu, wakil Palestina dan Israel diundang untuk berunding di Kairo, Mesir, untuk mencari penyelesaian jangka panjang.
Para pejabat Mesir mengatakan undangan untuk perundingan masih berlaku, tetapi sejumlah wakil Palestina meminta penundaan sampai Sabtu atau Minggu untuk memungkinkan tercapainya gencatan senjata baru.
Militer Israel menyatakan 90 menit memasuki gencatan senjata, para gerilyawan "menyerang tentara yang mencari terowongan di bagian selatan Jalur Gaza --yang digunakan para pejuang untuk menyusup ke dalam wilayah Israel".
Lebih dari 1.620 orang Palestina telah tewas dan sebanyak 8.700 orang lagi cedera sejak Israel menggelar agresi militer ke Jalur Gaza pada Selasa, 8 Juli.
Di pihak Israel, 61 prajurit dan tiga warga sipil juga tewas. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...