Di UEA, Banyak Penyu Mati karena Makan Sampah Plastik
KALBA, SATUHARAPAN.COM-Fadi Yaghmour, seorang ahli kelautan, di Uni Emirat Arab (UEA), telah memeriksa sekitar 200 kura-kura untuk penelitian pertama tentang subjek dari Timur Tengah, mengekstraksi makanan khas dari bangkai penyu.
Kemudian, penyebab kematian makhluk itu menjadi jelas: balon-balon keriput dan busa plastik, adalah beberapa hal terakhir yang dimakan penyu yang mati itu.
"Ini mungkin mereka mengalami kekurangan gizi," kata Yaghmour kepada The Associated Press pekan lalu saat dia bekerja. Plastik menyumbat saluran usus kura-kura, katanya, dan dapat menyebabkan mereka kelaparan.
Penyu ini adalah salah satu dari 64 yang diambil dari pantai Kalba dan Khor Fakkan, di emirat Sharjah yang lebih luas, untuk dianalisis di lab Yaghmour. Tim penelitinya telah menerbitkan sebuah studi baru di Buletin Pencemaran Laut yang berupaya mendokumentasikan kerusakan dan bahaya plastik sekali pakai yang telah melonjak digunakan di seluruh dunia dan di UEA, bersama dengan sampah laut lainnya.
Pantai Kalba, sebuah kota di pantai timur Uni Emirat Arab (UEA), dulunya masih alami, pantai dengan pohon bakau. Namun sekarang dikotori oleh tumpukan sampah yang diseret dari tempat pembuangan sampah terdekat. Yang tersebar di pantai adalah kantong plastik, paket, tutup botol, dan menjadikan terlalu sering, penyu mati. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...