Dia Tak Pernah Tidur
SATUHARAPAN.COM Minggu lalu bayi perempuan kami sedikit demam disertai pilek sehingga sesekali dia menangis karena sulit bernafas. Sejak sore dia sedikit gelisah dan rewel. Sepertinya malam ini kita akan ronda kata istri. Kita gantian jaga saja balas saya.
Setelah pukul 10 malam, istri saya tidur dan saya yang berjaga sambil menyelesaikan beberapa pekerjaan. Sekitar pukul 12 malam, saya mulai ngantuk sampai akhirnya tertidur di kursi. Istri saya terbangun mendengar tangisan anak kami. Saya tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Hanya saja sekitar pukul 3.45 pagi saya terbangun karena anak kami gelisah dengan mata terbuka. Sepertinya hidungnya tersumbat. Setelah saya membersihkan hidungnya dan membuatkan susu, dia tertidur dan saya pun bangkit menuju ruang tamu.
Saya duduk di tempat biasa untuk waktu teduh. Saya berpikir sejenak mengenai kejadian malam itu. Manusia sangat terbatas. Itulah kalimat pertama yang keluar dari mulut saya, Untung saja Tuhan tidak seperti manusia. Dia tidak pernah tertidur dan tidak pernah terlelap sedetik pun.
Betapa indahnya hidup ini karena ada Tuhan yang menjaga baik siang apa lagi malam. Betapa senangnya lagi kalau kita sungguh mempercayakan hidup kepada-Nya.
Pagi itu ketika anak kami bangun, saya berbisik kepadanya: Nak, Papa dan Mama terbatas dan tidak sanggup menjagamu sepanjang waktu, tetapi Tuhan selalu menjagamu karena Dia tak pernah tidur. Istri saya pun mengangguk dan tersenyum.
Email: ymindrasmoro
Editor: inspirasi@satuharapan.com
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...