Dicopot dari Ketua DPR, Akom Salat Istikharah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua DPR RI Ade Komarudin atau Akom akan melakukan salat istikharah terkait posisi Ketua DPR RI yang bakal diambil alih oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Salat istikharah adalah salat sunnah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal. Spektrum masalah dalam hal ini tidak dibatasi.
“Jadi yang saya lihat nanti resminya kaya gimana, saya akan pelajari dengan baik untuk nanti dikonsultasikan kepada senior saya, keluarga saya, kemudian salat istikharah," kata Akom, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu (23/11).
Sebelumnya dalam rapat pleno DPP Partai Golkar memutuskan untuk mencopot Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR dan mengembalikan kepada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Selain itu Akom juga mengaku, hingga saat ini belum menerima surat resmi dari DPP Partai Golkar. Setelah menerima surat resmi, Akom akan berkonsultasi kepada para politikus senior Golkar kemudian melakukan salat istikharah.
Untuk itu, Akom enggan menanggapi lebih jauh terkait pencopotannya sebagai pimpinan DPR. Menurutnya, setelah menerima surat secara resmi, baru menentukan sikap.
"Saya belum lihat suratnya. Kita tunggu, teman-teman sabar. Kita akan pelajari dengan baik,” kata dia.
Selain itu Politikus asal Purwakarta itu mengaku, cita-cita sebagai politikus sudah tercapai sejak menjadi anggota DPR sejak tahun 1997 hingga saat ini. Untuk itu, ia berjanji periode ini sebagai pengabdiannya yang terakhir menjadi anggota dewan.
“Saya bersyukur kepada Allah sampai hari ini, insya Allah saya selama mengabdi kepada partai, kepada negara ini, dan saya kan selalu menyimpulkan dan menyampaikan kepada teman saya ini pengabdian terakhir kepada DPR," kata dia.
Sebagai Ketua DPR, Akom mengaku, tidak memiliki agenda tertentu atau agenda politik kecuali menjalankan tugas sebagai pimpinan DPR dan anggota hingga akhir masa jabatan 2019 nanti.
“Saya sudah sampaikan 2019 saya tidak akan mencalonkan lagi. Jadi plong hati pikiran saya. Enggak disuruh pun saya memang begitu,” kata dia.
Namun, Akom tidak menjelaskan terkait rencananya ke depan setelah pensiun sebagai wakil rakyat. Termasuk, apakah akan tetap berada di Partai Golkar atau tidak.
“Partai hanya alat perjuangan, saya mengabdi kan bisa melalui partai sebagai alat perjuangan, bisa tidak, yang penting saya harus menjaga integritas saya sebagai mahkluk manusia,” kata dia.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...