Didik Rachbini: Target Penerimaan Pajak 2015 Terlalu Besar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ekonom, Didik Junaedi Rachbini, menilai target penerimaan pajak tahun 2015 tidak tercapai dikarenakan salah dalam menetapkan kenaikan target pajak sebesar 39 persen.
Pemerintah, kata dia, menargetkan penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 1.294,258 triliun. Sementara penerimaan pajak hingga bulan ini baru mencapai 65 persen atau sebesar Rp 841,276 triliun.
Menurut dia, semestinya target pajak dalam APBN-P tahun ini cukup setengah atau kurang dari target pemerintah, karena kondisi saat ini masih krisis dan pertumbuhan ekonomi terus menurun.
“Untuk APBN 2015 memang tidak mungkin tercapai karena salah dalam menetapkan target kenaikan pajak sebesar 39 persen. Semestinya target pajak dalam APBN tahun ini cukup separuh atau kurang dari itu karena kondisinya masih krisis dan pertumbuhan ekonomi terus menurun,” kata Didik kepada satuharapan.com, hari Selasa (15/12).
Akibat tidak tercapainya target itu, pada hari Selasa (1/12), Sigit Priadi Pramudito mengundurkan diri dari jabatan Direktur Jenderal Pajak dan posisinya digantikan oleh Ken Dwijugeastedi.
“Faktor lainnya adalah internal ditjen pajak yang belum tuntas melakukan reformasi sehingga kinerjanya belum maksimal,” kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia itu menilai, defisit APBN yang diperkirakan hanya 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) akan berdampak besar terhadap utang dan akan menggerus APBN masa depan.
“Defisit yang besar akan berdampak besar terhadap utang dan akan menggerus APBN masa depan. Pasar keuangan akan terganggu dan mendorong suku bunga tinggi,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...