Diet MIND, Mengatasi Risiko Demensia
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM – Ilmuwan yang mempelajari dimensia, banyak mempelajari akibat dari menurunnya fungsi kognitif pada otak. Ada beberapa cara perawatan yang mampu menyembuhkan, membalikkan atau menunda kemunduran itu. Penelitian baru menunjukkan diet MIND (Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay), mampu menurunkan secara signifikan risiko kerusakan kognitif pada manula yang sehat.
"Ini adalah modifikasi diet Mediterania dan juga melibatkan diet DASH, yaitu: pendekatan diet untuk menghentikan hipertensi (tekanan darah tinggi), sehingga ciri kedua diet makanan tersebut digabungkan dengan bukti untuk makanan lain yang tampaknya sangat spesifik bisa mencegah demensia," kata Margaret Rayman, ahli gizi dari Universitas Surrey, yang dilansir voaindonesia.com.
Rayman, yang telah menulis sebuah buku masak yang menjelaskan cara-cara mengikuti diet MIND serta menghidangkannya dalam berbagai masakan lezat. Ini berupa cita-rasa dari berbagai warna warni, mulai dari buah arbei merah,sampai sayuran berdaun hijau. Semakin banyak warna, semakin baik.
Menurut ahli epidemiologi nutrisi Martha Clare Morris, dari Rush University Medical Center Chicago Amerika Serikat, yang dikutip dari laman Live Science, “Diet ini bertujuan menurunkan risiko demensia dan alzheimer dengan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi bagi otak,” kata Martha Clare Morris, dari Rush University Medical Center
Dia melanjutkan, diet Mediterrania fokus pada konsumsi makanan alami, dan membatasi asupan daging merah serta makanan berlemak lain. Sementara DASH atau Dietary Approaches to Stop Hypertension, bertujuan menurunkan risiko tekanan darah tinggi, lewat makanan rendah sodium.
Terdapat 10 jenis makanan yang jadi asupan utama dalam diet ini, diantaranya sayuran hijau, buah beri, kacang-kacangan, anggur, gandum utuh, ikan, ayam, minyak zaitun.
Sementara beberapa makanan yang jadi pantangan adalah daging merah, keju, mentega dan margarin, kue dan pastri.
“Studi juga menemukan, semakin lama partisipan mempraktikkan diet ini, risiko alzheimer semakin rendah,” kata Morris.
Para Peneliti mempelajari tempat-tempat seperti Pulau Ikaria di Yunani salah satu yang disebut zona-biru di dunia, di mana sebagian besar penduduknya berusia 90 tahun atau lebih. Dan mereka mengatakan, orang-orang di zona biru terbiasa melakukan upaya lebih dari sekedar makan sehat.
Mereka pada umumnya sehat karena tidak merokok, tidak minum terlalu banyak, mereka berolahraga, dan bersosialisasi. Mereka hidup dengan baik, dan itu berarti bisa hidup lebih lama.
“Kita tahu ada cara bagaimana hidup sehat dan kebanyakan sebenarnya relatif mudah dan murah dilakukan, kita benar-benar bisa mengelola 33 persen dari risiko itu. Jadi sebaiknya kita berpikir dalam jangka panjang kehidupannya," menurut Charles Alessi, seorang ahli ilmu syaraf klinis
Namun Rayman mengakui, hidup dengan baik tidaklah mudah. Masyarakat kita dibanjiri oleh makanan murah tetapi kurang sehat.
"Sangat sulit untuk melawan, jadi sangat sulit bagi kita. Kita memiliki sedemikian banyaknya pilihan dan menyaksikan makanan menjadi semakin murah selama bertahun-tahun, jadi saya pikir ada banyak godaan untuk melakukan hal yang salah, " kata Rayman
dengan mempraktikkan sesuatu yang benar, menjauhi burger dan kue-kue lezat, berarti juga melapangkan jalan untuk menikmati makanan sehat lainnya.
Editor : Eben E. Siadari
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...