Dikritik, Doa Syafaat Online Berbayar
SATUHARAPAN.COM – Gereja Online berpusat di Seattle Amerika Serikat menyediakan layanan doa secara online. Tidak cuma-cuma, tetapi bersyarat.
Bagi jutaan orang, doa memiliki kekuatan untuk membawa kesembuhan dan meringankan beban hidup. Kebanyakan para pengikut Kristus dengan senang hati akan berdoa untuk Anda, gratis. Tetapi di Christian Prayer Center—menurut deskripsi mereka sebagai gereja online—jika Anda ingin didoakan, harus dengan syarat tertentu.
Gereja yang berpusat di Seattle ini dikritik karena mengusahakan pemasukan uang melalui tawaran doa. Anda dapat mengirim permintaan doa dan menerima doa dari ribuan orang Kristen, selama Anda memiliki kartu kredit.
Tidak disebutkan uang pada awalnya. Permintaan itu muncul saat Anda mulai masuk ke detail. Agar permohonan Anda disampaikan kepada Tuhan, Anda harus masuk dan menjawab survei doa yang mengarah ke kantong persembahan digital. Doa-doa itu “bertarif” mulai sembilan dolar (Rp 120.600).
“Yesus tidak pernah melakukan itu. Yesus tidak pernah melakukan itu,” kata Pastor John Carlson dari Sound Christian Fellowship. “Jika membayar, orang-orang berpikir bahwa masalah mereka akan diselesaikan,” kata Carlson.
Jemaat Carlson secara teratur bertemu di Milton Activity Center di pinggiran Kota Seattle. Membayar untuk didoakan tidak hanya jahat, tetapi ini menjadi masalah pribadi bagi Carlson. Sebab, beberapa orang berpikir dialah yang meminta uang.
Tampilan depan web Christian Prayer Center.
“Ada satu jemaat saya yang mengatai saya akan ke neraka,” kata Carlson.
"Saya menemukan nama Carlson terkait dengan Christian Prayer Center di catatan pemerintah. Dalam aturan di Kementerian Keuangan AS, seseorang dapat mendaftarkan nama apa pun sebagai nama dagang terdaftar ketika mereka mengajukan korporasi mereka. Carlson mengatakan dia tidak terlibat, tapi mendapat cacian dari orang-orang."
“Saat orang-orang yang benar-benar kesal dan marah pada Pastor John Carlson. Dan, saya adalah Pastor John Carlson!,” kata Carlson.
Selain daftar harga, lembaga non-pemerintah yang menangani konsumen, Better Business Bureau telah menampung keluhan tentang biaya bulanan yang tak terduga. “Mereka menghubungi kami karena mereka marah karena tidak bisa mendapatkan pengembalian dana,” kata David Quinlan dari Better Business Bureau.
“Mereka kesulitan menghubungi Christian Prayer Center. Mereka sudah berusaha mengirim email kepada mereka.”
Menurut Quinlan, Christian Prayer Center sudah berusaha menyelesaikan keluhan dan mengembalikan uang. Dan, juga sepakat untuk membuat website lebih transparan tentang persyaratan moneter. Pada saat laporan ini, Christian Prayer Center memiliki rating B dari BBB.
Berdasarkan catatan dari pemerintah, Christian Prayer Center adalah gagasan dari Benjamin Rogovy dari Seattle. Rogovy, pada tahun 2005, mempromosikan usaha yang ia sebut “Bumvertising”—membayar pengemis untuk mengiklankan situs permainannya dengan mengalungi papan iklan. Pada saat itu Rogovy mengatakan, “Mereka lebih beruntung jika beriklan untuk saya.” (joy105.com)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...