Dikritik Karena Acuhkan SMS, Andrinof Curhat di Facebook
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago, terpaksa mencurahkan isi hati (curhat) tentang kegalauannya melalui akun facebooknya. Ia galau karena banyak orang mengeritik dirinya yang tidak membalas SMS yang dikirimkan kepadanya. Padahal sebagai pejabat publik, seharusnya ia menjawabnya.
Terhadap keluhan itu, akademisi Universitas Indonesia itu mengemukakan alasan bahwa ini kemungkinan karena ketidakpahaman belaka. "Yang mengkomplain soal kesempatan komunikasi dengan kami mungkin hanya karena tidak paham betapa sibuknya para menteri di awal-awal masa tugasnya. Ditambah lagi, entah akibat ulah siapa, nomor HP yang selama ini biasa digunakan diumumkan via media massa. Akibatnya, terjadi tsunami SMS dan telepon dari seluruh penjuru Tanah Air," tulis dia melalui akun facebooknya, Andrinof Chaniago Full, hari ini (2/11).
Nomor ponsel seluruh menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK memang sudah beredar luas di kalangan masyarakat. Informasi ini dimanfaatkan oleh para warga untuk mengadukan masalah masing-masing kepada para menteri.
Dalam curhatnya di laman facebook-nya, Andrinof mengakui hampir semua SMS yang masuk tersebut dia baca."Hampir semua SMS saya baca.... Tapi, maaf, waktu kami sangat kurang untuk membalas," tulis dia.
Sementara ia kewalahan menerima SMS dan meresponnya, sebaliknya dalam hal berkomunikasi via facebook. Andrinof menegaskan bahwa ia akan tetap menggunakan medsos, khususnya, facebook dan twitter untuk berkomunikasi dengan publik.
"Facebook dan twitter saya tetap akan saya gunakan untuk mengkomunikasikan apa yang sedang saya kerjakan. Menggunakan sebagai alat komunikasi tidak sama dengan "sedang main facebook"," kata dia.
Ia mengakui sejak menjadi menteri, jadwalnya sangat padat. Apalagi ia akan berkantor di dua tempat, yaitu di Kantor Bappenas dan di kantor Presiden Joko Widodo.
"Sahabat-sahabat yang baik, ijinkan dulu saya konsentrasi menata konsep pembangunan dan strategi kerja bersama jajaran saya di Kementerian PPN/Bappenas. Tugas dan tanggungjawab saya amat berat karena posisi Kemen PPN/Bappenas sekarang kelasnya naik, tidak lagi di bawah Menko Perekonomian. Sebentar lagi saya berkantor di dua tempat, yaitu di kantor lama dan di samping Kantor Presiden," tulis dia.
Editor: Eben Ezer Siadari
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...