Dilarang Bawa Ponsel Berkamera, Mahasiwi Saudi Protes
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM – Mahasiswi pada studi ilmu pengetahuan dan pendidikan perguruan tinggi di King Khalid University di Abha, Arab Saudi melancarkan protes melalui media sosial untuk diakhirinya diskriminasi terhadap mereka.
Menurut laporan media setempat, Saudi Gazette, otoritas kampus memeriksa smartphone mahasiswi setiap pagi ketika mereka memasuki kampus. Hal itu membuat mereka harus menunggu lama dalam antrean di depan gerbang kampus di bawah matahari, sampai telepon mereka diperiksa oleh penjaga keamanan.
Pemeriksaan itu untuk memastikan mahasiswi tidak membawa telepon yang memiliki kamera, dan hanya membawa telepon selular biasa. Para mahasiswi mengatakan bahwa pemeriksaan harian itu membuat mereka terlambat mengikuti kuliah, karena kadang-kadang berlangsung sampai tiga jam.
Ada lima penjaga keamanan yang bertugas memeriksa telepon selular mereka. Satu orang menggunakan perangkat untuk memeriksa, tetapi yang lain memeriksa dengan tangan mereka. Para mahasiswi protes, karena beberapa perguruan tinggi di Arab Saudi tidak melarang membawa ke dalam kelas telepon selular yang memeiliki kamera.
"Kami meminta perlakuan yang sama dari pemerintah," kata pemimpin kampanye yang diluncurkan pada hari Selasa pekan lalu. "Kampanye kami berhasil dengan baik baik, karena tidak ada pemeriksaan pada hari Rabu dan Kamis, dan kami bisa masuk ruang kuliah tanpa pemeriksaan apapun," kata salah satu juru kampanye ketika berbicara kepada harian berbahasa Arab, Al-Madina, yang dikutip Saudi Gazette.
Para mahasiswi ingin menghentikan pemeriksaan, dan tidak keberatan pihak universitas menjatuhkan hukuman pada mahasiswa yang menyalahgunakan telepon selularnya.
Tidak ada komentar dari pihak universitas tentang protes ini. Namun pihak Departemen Keamanan dan Teknologi Informasi universitas itu mengeluarkan pesan teks yang mengatakan bahwa mengambil foto dengan telepon selular sebagai materi yang diterbitkan dinilai melanggar privasi orang lain, merusak keamanan nasional atau menyebabkan penghasutan. Hal itu akan dianggap sebagai kejahatan dan pelanggar akan dihukum sesuai dengan hukum.
Para mahasiswi juga mengeluarkan petisi kepada dekan dan meminta mereka bisa membawa telefon selular dengan kamera. Sebab hal serupa juga tidak masalah dan diperbolehkan seperti pada kebanyakan universitas di Arab Saudi, termasuk Medical College, King Khalid University di Distrik Samir.
Editor : Sabar Subekti
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...