Dilarang Haji, Pemimpin Tertinggi Iran Tegur Arab Saudi
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan teguran untuk “menghujat” rival regional Arab Saudi, hari Senin (5/9), menyerukan masyarakat Islam untuk mempertanyakan pengelolaan situs-situs suci Islam yang ditanganinya.
“Mengingat perilaku menindas penguasa Saudi terhadap tamu Allah, masyarakat Islam pada dasarnya harus mempertimbangkan kembali pengelolaan dua tempat suci dan masalah haji,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situsnya, merujuk pada Mekkah dan Madinah.
Pernyataan tersebut disampaikan menjelang ibadah haji tahunan bulan ini ke Mekkah di Arab Saudi.
Sekitar 60.000 warga Iran ambil bagian dalam ibadah haji tahun lalu tapi tahun ini mereka dilarang mengikuti acara tahun ini setelah negosiasi antara kedua negara gagal mencapai kesepakatan.
Khamenei menuding keluarga penguasa Saudi, yang merupakan pengelola situs paling suci Islam tersebut, memolitisasi ibadah haji, dan mereka berubah menjadi “setan kecil dan lemah yang ciut karena takut membahayakan kepentingan Setan Besar (Amerika Serikat).”
“Penguasa Saudi, yang sudah menghalangi jalan jemaah Iran yang agung dan beriman menuju Tanah Suci, adalah orang-orang memalukan dan sesat yang beranggapan bahwa kelangsungan hidup mereka di atas singgasana penindasan bergantung pada membela kekuatan angkuh dunia, pada aliansi dengan Zionisme dan AS dan pada pemenuhan tuntutan mereka,” tulisnya.
Jemaah Iran untuk pertama kalinya dalam hampir tiga dekade tidak akan berpartisipasi dalam ibadah haji bulan ini. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...