Din: Muhammadiyah Jangan Golput Pilpres

SURAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin, mendorong warga Muhammadiyah untuk jangan bertindak golongan putih (golput), tetapi harus menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu Umum Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli mendatang.

"Muhammadiyah telah mendorong dan menyerukan warganya untuk menunaikan hak pilihannya. Maka, warga Muhammadiyah jangan golput pada Pilpres mendatang," kata Din Syamsudin usai acara Tablig Akbar Hari Bermuhammadiyah se-Jawa Tengah, di Stadion Manahan Solo, Selasa (27/5).

Menurut Din Syamsudin, Muhammadiyah ikut mendirikan Bangsa dan Negara Indonesia, serta masa depannya. Dan, pada butir pertama dinyatakan, bahwa Muhammadiyah memandang Pemilu Presiden sebagai agenda penting dan strategis.

"Muhammadiyah soal ini, tidak main-main. Pilpres dinilai penting dan strategis jangan kemudian semena-mena, tidak peduli, terlibat politik uang, tidak memilih secara cerdas. Hal ini, mengabaikan pentingnya Pilpres," kata Din Syamsudin.

Dim Syamsudin menjelaskan, Muhammadiyah juga merasa prihatin dengan gejala dan gelagat adanya isu kampanye hitam yang dilakukan oleh kedua pihak pasangan calon Presiden dan calon wakil Presiden yang saling menjelek-jelekkan terutama melalui media sosial.

Bahkan, kata dia, sebagian isu-isu bernada fitnah. Jika hal ini, terus dikembangkan akan dapat merusak kualitas demokrasi. "Kami akan kehilangan peluang lomba adu konsep, pikiran, visi dan misi dari pasangan Capres dan cawapres 2014," katanya.

Menurut Din Syamsudin, jika ada hal-hal yang dinyakini benar, dan bukan isu, maka mereka dapat menyelesaikan melalui proses hukum. Hal ini, jangan ditebar di media massa. "Saya melihat dua belah pihak melakukan kampanye hitam dan hal ini tidak positif bagi pembangunan demokrasi kami," katanya.

Oleh Karena itu, Muhammadiyah meminta kepada pasangan Capres dan Cawapres, serta khusus tim sukses maupun pendukungnya untuk menghentikan berbagai kampanye hitam itu, apalagi yang berbau sara. Karena, hal ini sangat potensial untuk menciptakan perpecahan di tubuh bangsa ini.

"Pasangan Capres dan Cawapres silakan menyampaikan visi misinya, mari kita nilai dan menentukan pilihannya," katanya. (Ant)