Transaksi Politik Jokowi-JK Dinilai Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara mengatakan transaksi politik di poros Jokowi-JK menguat seiring pernyataan Muhaimin Iskandar yang menyebutkan bahwa Menteri Agama pasti dari kalangan Nahdlatul Ulama(NU).
"Ya justru transaksi politik sepertinya kuat ada di poros Jokowi-JK. Pernyataan Muhaimin terkait Menteri Agama pasti akan diisi kader NU dari PKB adalah bukti kuat adanya bagi-bagi kursi di kubu Jokowi-JK," ujar Igor Dirgantara di Jakarta, Selasa (27/5).
Igor menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengatakan bahwa Menteri Agama pasti dari kalangan NU kalau pasangan Jokowi-JK menang dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
"Statement yang menyatakan bahwa tidak adanya politik transaksi dalam koalisi jelas kebohongan publik," ujar dia.
Ia mengatakan politik adalah masalah siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana.
"Bisa saja didepan panggung politik, para politisi itu mengatakan koalisi yang dibangun adalah `kerjasama tanpa syarat`. Tapi di belakang layar, ada `power sharing` yang bekerja," ujar dia.
Karena politik adalah sarana merebut kekuasaan untuk menduduki jabatan politik.
Namun, "ingkar janji" tampaknya sudah jadi model poros Jokowi-JK, yang didukung Muhaimin Iskandar.
"Kalau tidak ada seperti itu Rhoma Irama dan Mahfud MD tidak akan mungkin menyeberang mendukung Prabowo-Hatta yang lebih jujur dan terbuka," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) optimis bahwa jabatan Menteri Agama akan diisi oleh kalangan NU apabila pasangan Jokowi-JK menang.
"Saya menjamin Menteri Agama dari kalangan NU kalau Jokowi-JK menang," kata Cak Imin di Surabaya, Minggu (25/5). (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...