Din: PMI Dea Malela Didesain Integrasikan Ilmu Agama dan Umum
SUMBAWA, SATUHARAPAN.COM – Pengasuh Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, M Din Syamsuddin, mengatakan, PMI Dea Malela didesain untuk menggabungkan ilmu agama dan umum.
“Dea Malela bukan didesain untuk mencetak ulama klasik yang hanya mempelajari fiqih agama, tetapi juga fiqih fisika, fiqih biologi, matematika, dan lain sebagainya,” kata Din saat memberi sambutan pada Kunjungan Kerja dan Peresmian Fasilitas Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela oleh Presiden Jokowi Widodo, di Kampus Olat Utuk, Desa Lenangguar, Kecamatan Pamangong, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7) malam.
“Saat ini, di tahun ketiga berdirinya PMI Dea Malela, kami telah membuka SMP dan SMU. Ke depan, kami berencana menambah jenjang pendidikan, yaitu Universitas Islam Internasional Dea Malela. Untuk itu, di sini, sejak kelas dua SMP, bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab dan bahasa Inggris, tidak ada bahasa Indonesia,” Din menambahkan.
Din mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak, sehingga PMI Dea Malela bisa berkembang pesat.
“Modal kami saat mendirikan PMI ini adalah hanya niat dan cita-cita. Karena kami berkeyakinan, jika kita menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita,” katanya.
Din mengungkap, PMI banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik instansi maupun masyarakat. Ia berharap ke depan, PMI akan menjadi kampus modern.
“Semoga ke depan, PMI mampu menjadi kampus modern dan mendunia, untuk kemudian menyebarkan Islam yang rahmatan lil 'alamin, mampu mencetak generasi anak bangsa yang siap dan mampu bersaing dan bertanding di pentas internasional. Dari desa, untuk dunia. Dan, kami wakafkan PMI ini untuk Bangsa Indonesia,” kata Din.
Ikut hadir mendampingi Presiden, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri PUPR. Hadir pula gubernur dan gubernur terpilih Provinsi NTB, Kakanwil Kemenag Provinsi NTB, tokoh agama dan masyarakat NTB, para wali santri, dan lain sebagainya. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...