Din Syamsuddin: Reshuffle Kabinet, Jangan Rekrut Menteri Pembuat Gaduh
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Din Syamsuddin mengatakan, menteri yang berdebat di ranah publik suatu fenomena dan fatsun politik yang buruk.
“Itu suatu fenomena dan fatsun poltik yang buruk. Karena kabinet adalah sebuah keseluruhan, membentuk pemerintahan dari kementerian-kementerian yang berbeda, jadi bagaikan kabinet tempat kita menyimpa baju yang berbeda-berbeda, dan membuat kesatuan dan keutuhan. Jadi harus bersama dan bekerja sama, nggak boleh saling menggangu, menghalangi, menunjukkan ego sektoral, nah ini akan jadi masalah dalam pemerintahan kita,” kata Din Syamsuddin, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (4/3).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli bersitegang dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, terkait skema Blok Masela di Maluku.
“Bila kegaduhan itu mengemuka di depan publik, dipertontonkan, ini sungguh pendidika politik Yang kurang baik. Jadi kita dukung pesan presiden Joko Widodo agar kabinet jagan saling gaduh tak ada lagi permusuhan apalagi dipertontonkan ke ruang publik,” kata dia.
“Kalau saya diminta saran, mungkin pada reshuffle mendatang presiden jangan memasukan lagi menteri-menteri yang suka buat gaduh. Karena kalau kegaduhan pasti tak akan tenang dan pasti kinerja antar kemenetian akan saling terhambat,” dia menambahkan.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...