Din Syamsudin: Umat Islam Harus Cerdas dalam Beragama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam Perayaan Pekan Perdamaian antar Agama di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jumat (7/2) Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin mengatakan, di Indonesia gejala perpecahan sering terjadi baik itu antaragama, bahkan satu agama hingga melebar dalam berbagai kepentingan politik di pemilihan daerah (pilkada). Kasus seperti Ahmadiyah juga menyangkut dengan penghinaan terhadap agama Islam, tetapi tidak dibenarkan jika terjadi pembunuhan atas dasar perbedaan keyakinan. Para tokoh bangsa diharapkan dapat terus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini yang harus dihadapi sebagai masalah, dan tantangan. Saya yakin dengan kearifan dan kebijaksanan para tokoh. Baik itu tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh partai-partai politik agar Bhineka Tunggal Ika tetap ada, dan di terjemahkan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Din, kesadaran akan keragaman ditanamkan dalam semangat persatuan, dan jika ada pelanggaran harus ada tindakan hukum yang tegas. Sehingga bila ada elemen lain yang ingin memecah belah persatuan tidak akan terjadi. Dan seharusnya umat Islam sebagai contoh atas keberagaman dan persatuan.
"Harus ada tempat starategis di antara kearifan, dalam banyak lingkaran untuk menghadapi elemen-elemen lain yang dapat memecah belah persatuan. Umat Islam tetap harus tampil dalam kebhinekaan ini, dan dalam peran kebangsaan. Islam harus mengambil peran, baik dalam bidang politik, dan sosial kemasyarakatan. Contoh itu harus ditampilkan oleh organisasi masyarakat Islam lainya," Din menerangkan.
Menurutnya, dialog umat antaragama sangat penting, dan sudah banyak prakasa kerukunan di daerah-daerah karena kami juga belajar dari kearifan lokal. Mengenai sulitnya mendirikan rumah ibadah di daerah, Din menambahkan, tertentu itu bukan hanya satu agama saja, semua agama termasuk membangun Mesjid. Dalam permasalahan perbedaan keyakinan memang Islam sangat kuat, berbeda dengan agama lain yang masih sangat longgar, hingga muncul sekte-sekte. Tetapi umat Islam begitu ada penyimpangan pasti bereaksi.
Ini terkait dengan peraturan pemerintah tidak boleh ada yang menghujat keyakinan agama lain. Tetapi, jika ada agama dengan sektarian keyakinan yang berbeda, Islam sangat kuat menentang. Berbeda dengan agama lain. Kriteria keyakinan dalam Islam bahwa Allah dan Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir," tegasnya.
Ahmadiyah Tidak Dibenarkan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengatakan, dalam ajaran Islam memang Ahmahdiyah secara teologis tidak dibenarkan, mereka meyakini bahwa ada nabi baru selain Nabi Muhammad. Tapi jika ada tindakan kekerasan bahkan sampai melakukan pembunuhan itu tidak dibenarkan. Sebab, barang siapa yang mengakui nabi lain selain Muhammad itu di luar agenda Islamiah, dan itu harus dihargai.
"Amahdiyah secara teologis tidak bisa dibenarkan, mereka meyakini ada nabi baru selain Muhammad. Tetapi, kita tidak boleh menghujat mereka, tidak boleh melakukan tindakan kekerasan pada mereka, itu tidak bisa dibenarkan. Muhamadiyah melihat barang siapa yang mengakui nabi lain selain Muhammad itu diluar agenda Islamiah dan itu harus dihargai karena merupakan pandangan teologis mereka," katanya.
Lebih lanjut Din mengatakan, akidah Amahdiyah yang menganggap dirinya sama dengan Islam dan ada nabi baru selain Muhammad dianggap bertentangan dengan Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Muhammad sendiri dalam Alquran mengatakan, Dialah Rasul terakhir, maka jika ada yang mengatakan ada nabi baru pasti di tolak oleh umat Islam. Namun, harus tetap melihat peraturan serta undang-undang yang berlaku di Indonesia.
"Celakanya kelompok itu mensosialisasikan diri sama dengan Islam. Hal ini sudah bukan masuk ke wilayah kebebasan, melainkan ke penghinaan agama. Tetapi, jika ada kekerasan sampai pembunuhan itu tidak bisa dibenarkan. Maka fatwa-fatwa itu penting untuk memagari umat untuk tidak melanggar hukum dan harus negara yang menindak," ujarnya.
Din mengimbau, umat Islam harus cerdas dalam beragama tetapi jangan memusuhi agama lain apalagi sampai membunuh mereka yang berbeda keyakinan.
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...