Dino Patti Djalal Desak Jokowi Miliki Juru Bicara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dan dikenal sebagai salah satu juru bicara kepresidenan yang berhasil di era Soesilo Bambang Yudhoyono, Dino Patti Djalal, mengatakan sudah mendesak bagi Presiden Djoko Widodo memiliki seorang juru bicara.
Ia menilai, bukan saatnya lagi Jokowi menjelaskan dan menjawab seluruh permasalahan yang ditanyakan kepadanya. Ia memerlukan tim komunikasi yang kuat sehingga hanya isu-isu strategis yang perlu dikomentari oleh presiden.
"Wartawan kan sering iseng bertanya. Tidak perlu semua ditanggapi. Presiden fokus pada isu-isu strategis saja," kata Dino, kepada satuharapan.com, ketika menemuinya seusai berbicara pada konferensi yang diselenggarakan The Economist, yang membahas kinerja 100 hari pemerintahan Jokowi di Hotel Shangri La, Jakarta, hari ini Rabu (11/2).
Dino Patti Djalal yang terakhir kali di pemerintahan menjabat wakil menteri luar negeri, tidak bersedia menjawab siapa diantara orang-orang di lingkaran dalam Presiden Jokowi saat ini yang layak menjadi juru bicara. "Tentu itu harus didiskusikan oleh tim istana," tutur dia.
Ketika diminta pendapatnya tentang kinerja pemerintahan Jokowi 100 hari pertama, ia mengatakan keyakinannya bahwa Jokowi dapat melewatinya bila permasalahan yang kini dihadapi, yaitu konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Polri dapat diselesaikan.
"Saya optimistis, apabila ini dapat diselesaikan, Jokowi akan berhasil melewati tahun 2015," tutur dia. Dino menganggap, kelas menengah masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat kritis dan memiliki tuntutan beraneka ragam.
Ketegangan antara KPK dan Polri dewasa ini, kata dia, mendapat perhatian dari kelas menengah tersebut. Ia menilai Jokowi perlu melakukan berbagai improvisasi politik.
Editor : Eben Ezer Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...