Diperiksa KPK, Agus Martowardojo Jelaskan Krisis Ekonomi yang Mendasari Bailout Bank Century
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengatakan bahwa saat diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait bank Century, dirinya menjelaskan situasi ekonomi Indonesia pada tahun 2008 yang sedang mengalami krisis hingga pada akhirnya diadakan rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
“Pada tahun 2008 di bulan November itu, Indonesia sedang mengalami krisis. Jadi Indikator-indikator kondisi ekonomi sedang dalam keadaan Krisis. Pada saat itu yang namanya nilai tukar rupiah dari Rp 9.000 naik ke 12 ribu rupiah dan pada saat itu harus dikeluarkan tiga Perpu oleh pemerintah dan juga pasar modal sedang anjlok,” kata Agus kepada wartawan usai pemeriksaan, pada Rabu (2/10) di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan,.
"Saya hadir untuk memberikan keterangan sebagai saksi dan itu khususnya terkait pertemuan KSSK pada tanggal 20 dan 21 November tahun 2008,” kata Agus Martowardojo.
Menurut Agus Martowardojo, dirinya diperiksa oleh penyidik KPK sebagai saksi sehubungan dengan dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK) dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan tersangka berinisial nama BM dan kawan-kawan. “Jadi pada saat memberikan keterangan, saya itu adalah sebagai narasumber. (Saat itu) saya selaku Direktur Mandiri yang diundang untuk hadir dalam pertemuan KSSK karena ini terkait dengan pembahasan bank Century,” kata Gubernur BI itu didampingi stafnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, terpidana penggelapan dana nasabah, Robert Tantular menyerahkan dokumen berupa surat permohonan dana talangan yang ditujukkan kepada BI. Dalam dokumen surat itu disebutkan, pihak Bank Century meminta dana talangan kepada BI sebesar Rp 1 triliun untuk menyelamatkan bank tersebut dari kebangkrutan. Namun kemudian, bank Century justru mendapat suntikan dana mencapai RP 6,7 triliun.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
PM Lebanon Minta Iran Bantu Amankan Gencatan Senjata Perang ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri sementara Lebanon pada hari Jumat (15/11) meminta Iran untuk...