Dipimpin Roh Kudus
Bersediakah kita dipimpin Roh Kudus?
SATUHARAPAN.COM – Berkenaan dengan Pentakosta, setidaknya ada tiga hal yang bisa kita renungkan. Pertama, apakah kita telah berbuah? Roh Kudus telah memberikan banyak karunia, lalu apakah yang kita lakukan dengan semua karunia itu? Apakah kita telah sungguh-sungguh mengembangkan karunia itu itu? Atau, malah menguburnya?
Seandainya kita belum berbuah banyak, satu hal yang harus kita perjuangkan ialah terus menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Gal. 5:24). Jika belum berbuah, setidaknya kita harus menjaga diri kita agar orang lain tidak jatuh tersandung.
Kedua, apakah kita senantiasa bersedia dipimpin Roh Kudus? Membiarkan diri dipimpin Roh Kudus berarti kita mengandalkan kekuatan Allah semata sebagai sumber kekuatan yang memerdekakan. Hidup dalam pimpinan Roh Kudus akan menjadikan kita sebagai pribadi- pribadi yang tumbuh dan matang dalam iman kritiani. Mau diarahkan dan dibentuk, serta senantiasa diperbarui, dan dibina seturut kehendak-Nya. Sehingga kita tidak saling menentang dan mendengki (Gal. 5; 25-26).
Ketiga, tercurahnya Roh Kudus ke dalam diri para murid memperlihatkan bahwa Allah senantiasa menuntun kita dalam peziarahan hidup kita didunia ini. Allah senantiasa menemani dan membimbing kita dalam segala hal yang kita lakukan. Dalam kondisi apa pun Allah selalu hadir, dan tidak pernah meninggalkan kita.
Allah senantiasa menepati janji-Nya. Janji yang menjadi pegangan sekaligus sandaran kita bersama, bahwa Allah akan senantiasa selalu bersama- sama kita sampai akhir zaman. Ingatlah pesan Sang Guru: ”Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Mat. 28:20).
Selamat Merayakan Pentakosta!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Norwegia Akan Menyediakan US$242 Juta Perkuat Angkatan Laut ...
OSLO, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Norwegia mengatakan pada hari Senin (16/12) bahwa mereka akan menye...