Dirdiktis Harap PWPTKI Jadi Contoh Keragaman Suku, Agama, dan Budaya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama, Amsal Bakhtiar, mengharapkan Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PWPTKI) dapat terus dikembangkan hingga bisa menjadi tempat pertemuan beragam suku, agama dan etnik.
"Peserta bahkan melakukan dialog kunjungan ke tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, dan wihara," kata Amsal Bakhtiar saat memberikan evaluasi penyelenggaraan PWPTKI Kendari di Jakarta, hari Senin (17/10).
Ia mengatakan PWPTKI di Kendari sukses membawa harmoni untuk Indonesia karena pesertanya pramuka dari lintas agama.
Sebelumnya Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Ditdiktis) Kementerian Agama pada bulan Mei 2016 menyelenggarakan Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PWPTKI) di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Selain mahasiwa PTKI, PWPTK XIII itu juga dikuti sejumlah pramuka mancanegara, antara lain dari Madagaskar, Afghanistan, Jepang, Thailand, Malaysia, Rusia, dan Filipina.
"Dengan sistem homestay, PWPTKI telah melatih para pramuka pandega mengenal, memahami dan belajar banyak dari masyarakat terutama induk semangnya. Pada saat yang sama, sistem homestay juga telah menjadi laboratorium riil sebagai bekal kehidupan di masa yang akan datang," kata Amsal Bakhtiar.
Menurut Amsal, ajang itu secara substantif harus terus bisa memperkuat semangat kebangsaan, komitmen moral dan karakter mahasiswa. Pada saat yang sama, kemah mahasiswa juga harus menjadi perekat dan solidaritas antarsivitas akademika di kalangan UIN, IAIN, STAIN dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), serta mendorong semua pihak berperan aktif mengembangkan wawasan dan kepedulian sosial dan komitmen lingkungan.
"PWPTK XIII IAIN Kendari Tahun 2016 telah sama-sama kita selenggarakan, saya kira sudah menjawab tuntutan tersebut,” kata Amsal Bakhtiar
Kegiatan Koordinasi dan Evaluasi PWPTKI dilaksanakan pada tanggal 17-18 Oktober 2016, diikuti 30 orang yang terdiri atas Tuan Rumah PW PTK Kendari, Wakil Rektor/Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas) dan unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Dari tuan rumah PWPTKI dihadiri oleh Nur Alim, Rektor IAIN Kendari, Khaeroni, Kepala Biro AUAK, dan Yahya Ubaid, Wakil Rektor III IAIN Kendari.
Kepada Tuan Rumah PW PTK IAIN Kendari, Amsal, mengharapkan bisa menyajikan laporan pertanggungjawaban baik secara administrasi keuangan maupun laporan substansi program.
“Secara administrasi harus dipertanggungjawabkan secara teliti dan rapi dan yang terpenting adalah laporan anggarannya," kata Amsal Bakhtiar
Dalam hal pertanggungjawaban secara substantif, laporan harus dapat menyajikan berbagai kegiatan-kegiatan perkemahan. "Yang substantif lebih berat daripada yang administratif. Karena seusai PW PTKI harus bisa diukur sejauh mana perubahan pengetahuan, keterampilan dan karakter peserta,” kata Amsal Bakhtiar
"Harus ada korelasi positif antara anggaran yang dikeluarkan oleh negara dengan capaian atas kegiatan yang kita laksanakan termasuk PW PTKI,” kata Amsal.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Siti Sakdiyah mengatakan kegiatan Koordinasi dan Evaluasi PWPTKI sangat penting sebagai bahan refleksi dan evaluasi atas capaian penyelenggaraan kegiatan yang telah kita lakukan dan memproyeksikan kegiatan serupa agar lebih baik. "Saya melihat tuan rumah telah menyelenggarakannya dengan baik namun demikian perlu kita kritisi agar kita akan lebih baik dalam menyelenggarakan ajang PWPTKI," kata Sakdiyah.
Menurut Sakdiyah, PWPTKI tidak saja sebagai cetak biru sejarah PTKI, namun proyeksi agar kampus PTKI semakin kuat dalam mengembangkan gerakan pramuka, baik secara visi dan misi program, penguatan kelembagaan, desain kegiatan, maupun perencanaan dan penganggaran yang cukup. (kemenag.go.id)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...