Dirut Sentul City Kembali Diperiksa KPK

Direkut Utama PT Sentul City Cahyadi Kumala atau Kwee alias Swee Teng (kiri) saat berada di ruang tunggu gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan dalam pengembangan kasus pengurusan izin lahan rancangan umum tata ruang (RUTR) di Bogor-Puncak-Cianjur, Jawa Barat yang melibatkan Bupati Bogor Rachmat Yasin dan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan M. Zairin. Cahyadi tiba sekitar pukul 10.00 WIB didampingi oleh kuasa hukum dan ajudannya untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (21/8) (Foto-foto: Dedy Istanto).

Cahyadi Kumala yang merupakan Komisaris PT Bukit Jonggol Asri (BJA) saat menunggu di ruang tunggu gedung KPK didampingi oleh kuasa hukum dan ajudannya untuk menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus dugaan tukar guling lahan di Jawa Barat.

Cahyadi Kumala saat berada di ruang tunggu gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait dengan kasus dugaan tukar guling lahan yang melibatkan Bupati Bogor Rachmat Yasin.

Cahyadi Kumala bersama dengan kuasa hukum dan ajudannya saat berada di ruang tunggu gedung KPK untuk memenuhi panggilan menjalani pemeriksaan lanjutan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur Utama Sentul City Cahyadi Kumala atau Kwee alias Swee Teng diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (21/8).

Cahyadi tiba sekitar pukul 10.00 WIB untuk menjalani pemeriksaan terkait dengan pengembangan kasus tentang pengurusan izin rancangan umum tata ruang (RUTR) di Bogor-Puncak-Cianjur yang melibatkan Bupati Bogor Rachmat Yasin dan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan M. Zairin.

Kwee yang juga merupakan Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri (BJA) tiba di gedung KPK didampingi oleh kuasa hukum dan ajudannya tidak memberikan komentar terkait dengan proses pemeriksaan terhadap dirinya.

Hingga siang ini Cahyadi Kumala masih menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK sebagai bagian dari proses pengembangan kasus dugaan tukar guling lahan di Bogor, Jawa Barat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja