Disepakati Pembentukan Dewan Gereja Sudan dan Sudan Selatan
SUDAN, SATUHARAPAN.COM - Dua Dewan Ekumenis dibentuk di Sudan Selatan dan Sudan. Keputusan itu muncul setelah kemerdekaan Sudan Selatan dari Sudan pada tahun 2011 melalui referendum yang diamanatkan oleh perjanjian damai 2005 yang mengakhiri perang sipil terlama di negara Afrika itu.
Keputusan mendirikan dua organisasi ekumenis disampaikan dalam laporan yang dirilis oleh pimpinan gereja Sudan pada tanggal 27 Juli. Badan itu adalah Dewan Gereja-gereja Sudan Selatan (South Sudan Council of Churches / SSCC), yang berbasis di Juba, dan Dewan Gereja-gereja Sudan (Sudan Council of Churches / SCC), yang berbasis di Khartoum.
SCC sebelumnya mewakili gereja-gereja anggota Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches / WCC) baik di Sudan maupun Sudan Selatan dan berstatus sebagai satu organisasi ekumenis selama 48 tahun.
Keputusan untuk mendirikan dua organisasi ekumenis terpisah disetujui melalui proses panjang yang dilakukan pada Sidang Umum ke-20 SCC pada 3-7 Juli di Nairobi, Kenya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Dr Nigussu Legesse, eksekutif Program WCC untuk advokasi isu-isu Afrika, dan Pdt Dr Samuel Kobia dari Kenya, yang juga mantan sekjen WCC.
Sidang juga mengumumkan Festus Abdel Aziz James sebagai Sekretaris Jenderal baru SSCC di Juba, dan Pdt Kori Romla Koru sebagai Sekretaris Jenderal SCC yang berbasis di Khartoum.
Sekjen WCC, Dr. Olav Fykse Tveit menyatakan bahwa keinginan yang baik dan doa bagi pekerjaan masa depan dewan Sudan. Dia mengatakan, "Meskipun menghadapi banyak kesulitan bagi SCC selama dan setelah kemerdekaan Sudan Selatan, namun ada hal yang mengagumkan, yaitu bagaimana gereja tetap berkomitmen terhadap perdamaian dan keadilan di Sudan Selatan dan Sudan."
"Ketika kedua organisasi ekumenis mulai bekerja dalam struktur baru, kami berdoa agar mereka terus membawa visi mereka untuk pendidikan, perdamaian dan rekonsiliasi dan melayani masyarakat dalam semangat persatuan umat Kristen murni, bekerja sama satu sama lain dan dengan gereja-gereja di seluruh dunia," ia menambahkan.
Tveit mengunjungi Juba dan Khartoum pada bulan April tahun ini, di mana dia bertemu dengan para pemimpin gereja dan wakil pemerintah dan menyatakan solidaritas dengan gereja-gereja Sudan. Dua Dewan Ekumenis berencana untuk merayakan 50 tahunemas mereka secara bersama-sama pada bulan Januari 2015.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...