Diserang Tiga Negara, Media ISIS Lumpuh
SURIAH, SATUHARAPAN.COM – Aktivitas media kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengalami kelumpuhan karena serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan AS, angkatan udara Suriah dan pesawat Rusia, kata kelompok monitor Mesir Dar El-iftaa untuk Ekstremis Fatwa pada hari Rabu (9/12).
“Penyerangan militer itu mengakibatkan kematian banyak orang dan kerugian secara material yang juga berdampak pada aktivitas media ISIS,” kata kelompok monitor tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Kerugian mereka langsung berdampak pada kegiatan media mereka (ISIS) yaitu infrastruktur informasi mereka.”
Tidak seperti organisasi teroris lainnya, ISIS secara luas dikenal karena menggunakan media seperti majalah bulanan dalam bahasa Inggris Dabaq dan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Youtube.
Kelompok monitor mengatakan bahwa setelah mengikuti 30 platform media yang berafiliasi dengan organisasi teroris tersebut sangat jelas bahwa aktivitas ISIS mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
"Setelah melakukan pengamatan, kami menyaksikan penurunan bahan informasi kuantitatif dan kualitatif yang diterbitkan dan siaran yang dilakukan oleh ISIS," laporan monitor otoritas atas Mesir yang mengeluarkan dekrit untuk Muslim.
"Ketika kelompok teroris berada di kekerasan puncak, kinerja mereka sangat aktif di media sosial, dan itu terjadi pada akhir tahun 2014 dan awal 2015 ketika kekuatan militer ISIS sedang berada di atas, tetapi aktivitas mereka mengalami penurunan terjadi di tiga bulan terakhir dan aktivitas media mereka menurun juga," menurut pernyataan itu.
Kelompok monitor memperkirakan bahwa 63 persen dari konten media ISIS pada umumnya foto dan 20 persen video, menambahkan bahwa ketika ISIS memiliki kontrol penuh di suatu wilayah, mereka merilis foto yang tidak ada kaitannya dengan kemiliteran
"Dari Juni 2015 hingga September 2015, ISIS merilis sekitar 3217 foto dari Suriah dan 3762 dari Irak, tetapi dari Oktober sampai Desember kelompok merilis 2.500 foto dari Suriah dan 2.700 foto dari Irak, sementara video menurun dari 728 pada bulan Agustus untuk 500 pada bulan Oktober," menurut pernyataan itu.
Kelompok monitor memperkirakan bahwa angka tersebut menunjukkan bahwa ISIS lebih berpengaruh di Suriah daripada di Irak.
Kota Suriah Raqqa, yang sekarang diklaim oleh ISIS sebagai ibu kotanya, sering menjadi target serangan udara oleh koalisi pimpinan AS, serta angkatan udara Suriah dan pesawat tempur Rusia yang memulai kampanye udara di Suriah pada akhir September .
Raqqa telah berada di bawah kendali ISIS sejak Januari 2014 setelah pertempuran sengit antara militan dan pejuang oposisi, di mana telah berada di bawah kendali rezim sejak bulan Maret 2013.
Rusia meningkatkan serangan terhadap ISIS setelah kelompok tersebut mengaku telah menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Rusia di Semenanjung Sinai Mesir pada bulan Oktober 2015 lalu. (ahram.org.eg)
Editor : Bayu Probo
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...