Anggota MKD: Tak Masalah Jadi Meme, Saya Kerja untuk Rakyat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Adies Kadir, tidak mempermasalahkan wajahnya dijadikan meme atau bahan lelucon di sosial media. Dia mengaku tidak terhina dan menyatakan hal tersebut adalah hak setiap para pengguna sosial media.
"Tidak masalah, saya tidak merasa terhina, itu hak orang," ucap Adies di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Selasa (8/12).
Menurut dia, yang terpenting, saat melaksanakan tugas di MKD dalam persidangan kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang dilakukan oleh Ketua DPR, Setya Novanto, kepada PT Freeport Indonesia, adalah tetap bekerja untuk rakyat.
"Yang penting kita bekerja untuk rakyat," kata Adies.
Sejumlah meme atau gambar lelucon yang menyindir tingkah laku para anggota MKD ramai memenuhi sosial media pascapersidangan yang menghadirkan Menteri ESDM, Sudirman Said, sebagai pihak pengadu, hari Rabu (2/12) lalu.
Gambar lelucon tersebut diungkapkan dengan mengutip gaya bertanya para anggota MKD, namun diubah dengan pertanyaan yang aneh dan sama sekali tidak berhubungan dengan kasus Novanto.
Contohnya, "Saudara pengadu, mengapa saudara mengadu pada kami? Mengapa tidak mengadu pada rumput yang bergoyang? #pertanyaanMKD."
Ada juga, "Saudara pengadu, saya masih belum paham motif saudara pengadu. Ini motif Solo atau Pekalongan?"
Bahkan salah satu meme mengatakan, "Saudara pengadu, mengapa manusia bisa kesemutan, sementara semut tidak bisa kemanusiaan?"
Benar-benar pertanyaan yang tidak berhubungan dengan kasus Novanto di MKD. Kasus Novanto adalah dugaan meminta saham sebesar 20 persen demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia dan imbalan 49 persen saham pembangkit listrik Urumuka, dengan mengatasnamakan Presiden Jokowi dan Wapres JK.
Bahkan, sosok yang gemar membuat video parodi, Eka Gustiwana, telah membuat karya yang menampilkan perdebatan para anggota MKD dengan Menteri ESDM, Sudirman Said, terkait mekanisme pelaksanaan persidangan.
Dalam video tersebut Eka menampilkan sosok Sudirman yang meminta sidang MKD berlangsung terbuka, agar tidak menjadi fitnah dan dan rakyat bisa memberi penilaian. Sementara sejumlah anggota MKD, meminta agar proses sidang berlangsung tertutup dan mempertanyakan tujuan Sudirman ingin sidang terbuka.
Ada satu bagian video tersebut yang mengundang gelak tawa penonton, yakni saat Sudirman mengatakan terbuka lalu disambut dengan ketukan palu sidang oleh Ketua MKD, Surahman Hidayat.
Gerakan tangan Surahman mengetuk palu yang dipercepat dan mimik muka yang terlihat lucu, seakan menunjukkan bahwa sidang MKD tidak berlangsung dengan serius atau hanya seperti dagelan politik semata.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Festival Film Berlin Tinggalkan Medsos X
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Festival Film Berlin menjadi festival film papan atas Eropa terbaru yang ...