Ditanya Kapan Ketemu Prabowo, Tim Jokowi JK: Biar Mengalir
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla bidang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Hasto Kristiyanto menyampaikan kemungkinan untuk bertemu dengan Prabowo Subianto. Menurutnya, semua akan dilangsungkan bertahap dan mengalir.
"Bisa dong ketemu Pak Prabowo, semuanya akan bertahap dan mengalir," ucap Hasto saat ditemui di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/9).
Sebelumnya, pada Senin (1/9), Hasto ikut dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2014-2019, Jokowi, dan pendamping Prabowo dalam Pemilu Presiden 2014 lalu, Hatta Rajasa, di Kediaman Surya Paloh, Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Menurutnya pertemuan tersebut adalah silahturrahmi dua sahabat lama, yakni antara Surya Paloh dan Hatta Rajasa. Sementara kehadiran dirinya dengan Jokowi tidak disengaja.
"Sebagaimana kita tahu, di awal Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ada kedekatan khusus antara tokoh tersebut. Jadi semalam silahturrahmi antara Pak Hatta dan Pak Surya paloh, dan kebetulan ada Jokowi hadir juga," kata dia.
Meski begitu, Hasto menolak bila dikatakan pertemuan tersebut janggal. Menurutnya, sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih, Jokowi akan menjadi pemimpin seluruh rakyat Indonesia.
"Dengan dinyatakannya Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih, maka ia menjadi pemimpin seluruh rakyat Indonesia. Memang masih harus menunggu pelantikan tanggal 20 oktober," ucap dia.
"Berdasarkan hal tersebut, Jokowi ingin mengawali dengan dialog terbuka. Itulah kekuatan Jokowi, yakni mendengar, membangun dialog, serta bermusyawarah, dan halk tersebut ditunjukkan Jokowi semalam," Deputi Tim Transisi Jokowi-JK bidang APBN itu menambahkan.
Mengenai topik pembahasan dalam pertemuan tersebut, Hasto mengaku tidak tahu. Karena, tujuan awal kehadirannya di Kediaman Surya Paloh ialah untuk menyampaikan laporan terkait perkembangan Tim Transisi Jokowi-JK, ia pun mengku hanya sebagai pengawal Jokowi.
Saat ditanya mengenai merapatnya PAN ke dalam partai pendukung Pemerintahan Jokowi-JK, Hasto mengatakan pihaknya membuka kemungkinan tersebut, sebagai seni dalam politik.
"Politik membuka seni kemungkinan baru, kini eranya semua komponen bangsa bersatu. Karena tantangan yang kita hadapi ke depan tidak mudah, sehingga butuh kesamaan pandangan," ucap dia
"Hatta pun telah lama di kabinet sejak jaman Bu Megawati, kemudian jadi Menteri Koordinator Perekonomian di era Pak SBY, jadi wajar kami transisi bertemu beliau," kata Hasto.
Editor : Bayu Probo
Ratusan Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka dalam Pertempu...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Ratusan tentara Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia mela...