Ditanya Kemungkinan Perang dengan Iran, Trump: Apa Pun Dapat Terjadi

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan "apa pun dapat terjadi" ketika ditanya tentang kemungkinan berperang dengan Iran selama masa jabatan berikutnya dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, bertepatan dengan penunjukannya sebagai Tokoh Tahun Ini oleh majalah tersebut.

"Apa pun dspst terjadi. Apa pun dapat terjadi. Ini situasi yang sangat tidak stabil," kata Trump, sebelum melanjutkan dengan mengatakan bahwa menurut dia hal paling berbahaya yang terjadi sekarang adalah Ukraina yang menembakkan rudal ke Rusia, yang menurut dia merupakan eskalasi besar.

Trump sebelumnya telah mengancam Iran, yang Korps Garda Revolusinya Islam (IRGC) telah berusaha membunuhnya, menurut pemerintah AS. Iran telah membantah klaim tersebut.

Selama masa jabatan pertamanya, pada tahun 2020, Trump memerintahkan serangan udara AS yang menewaskan komandan militer tertinggi Iran, Qassem Soleimani.

Trump pada tahun 2018 juga mengingkari kesepakatan nuklir yang dibuat oleh pendahulunya, Barack Obama, pada tahun 2015 dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi AS terhadap Iran yang telah dilonggarkan. Kesepakatan tersebut telah membatasi kemampuan Iran untuk memperkaya uranium, sebuah proses yang dapat menghasilkan bahan fisil untuk senjata nuklir.

Tokoh Tahun Ini

Majalah Time pada hari Kamis (12/12) menobatkan Presiden terpilih AS, Donald Trump, sebagai "Tokoh Tahun Ini," dengan mengutip dampaknya yang mendalam pada politik Amerika dan peran negara tersebut di dunia.

"Karena telah memimpin kebangkitan yang bersejarah, karena telah mendorong penataan ulang politik yang terjadi sekali dalam satu generasi, karena telah membentuk kembali kepresidenan Amerika dan mengubah peran Amerika di dunia, Donald Trump adalah Tokoh Tahun Ini versi Time tahun 2024," tulis Pemimpin Redaksi Time, Sam Jacobs ,dalam sebuah surat kepada para pembaca.

Majalah berita tersebut sebelumnya telah menganugerahkan gelar "Tokoh Tahun Ini" kepada Trump pada tahun 2016 setelah kemenangan pertamanya dalam pemilihan presiden. Majalah tersebut menobatkan Presiden Demokrat, Joe Biden, dan Wakil Presiden, Kamala Harris, sebagai "Tokoh Tahun Ini" pada tahun 2020 setelah mereka mengalahkan Trump. Bintang pop Taylor Swift menerima gelar tersebut tahun lalu.

Edisi terbaru "Tokoh Tahun Ini" menampilkan wawancara luas dengan Trump yang dilakukan pada tanggal 25 November di resor Mar-a-Lago miliknya di Florida.

Di dalamnya, Trump mengkritik tajam penggunaan rudal yang dipasok AS oleh Ukraina hingga jauh ke wilayah Rusia. Ia juga mengatakan akan melakukan "diskusi besar" tentang penghentian program vaksinasi anak-anak dengan skeptis vaksin Robert F. Kennedy Jr., calonnya untuk mengepalai Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, dan pemerintahan barunya dapat membatalkan beberapa vaksin.

Untuk memperingati pemilihan Time, Trump membunyikan bel pembukaan Bursa Efek New York, di mana ia ditemani oleh Kennedy, istrinya Melania, kedua putrinya Ivanka dan Tiffany, Wakil Presiden terpilih JD Vance dan Scott Bessent, pilihan Trump untuk Menteri Keuangan.

Pembunyian bel menandakan dimulainya hari perdagangan di bursa saham terbesar di dunia dan dianggap sebagai suatu kehormatan. Secara historis, hal ini diperuntukkan bagi para eksekutif perusahaan yang merayakan penawaran umum perdana atau tonggak penting perusahaan lainnya, tetapi selebritas dan politisi seperti Ronald Reagan, Nelson Mandela, dan Arnold Schwarzenegger juga pernah membunyikannya. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti