Ditemukan Asteroid, Tapi Peluangnya Kecil untuk Hantam Bumi pada Tahun 2032
CAPE CANAVERAL, SATUHARAPAN.COM-Sebuah asteroid yang baru ditemukan memiliki peluang kecil untuk menghantam Bumi pada tahun 2032, kata pejabat badan antariksa pada hari Rabu (5/2).
Para ilmuwan memperkirakan peluang tabrakan sedikit lebih dari 1%. "Kami sama sekali tidak khawatir, karena peluangnya 99 persen untuk meleset," kata Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA. "Namun, asteroid ini perlu mendapat perhatian."
Pertama kali ditemukan bulan lalu oleh teleskop di Chili, asteroid dekat Bumi tersebut — yang diberi nama 2024 YR4 — diperkirakan berdiameter 130 hingga 330 kaki (40 hingga 100 meter).
Para ilmuwan terus mengamati batu angkasa itu, yang saat ini menjauh dari Bumi. Seiring dengan pemahaman yang lebih baik tentang lintasan asteroid di sekitar matahari, Chodas dan yang lainnya mengatakan ada kemungkinan besar risiko terhadap Bumi bisa turun menjadi nol.
Menurut NASA dan Badan Antariksa Eropa, asteroid itu akan berangsur-angsur menghilang dari pandangan selama beberapa bulan ke depan. Hingga saat itu, beberapa teleskop terkuat di dunia akan terus memantaunya untuk menentukan ukuran dan lintasannya dengan lebih baik. Setelah tidak terlihat lagi, asteroid itu tidak akan terlihat hingga melewati Bumi lagi pada tahun 2028.
Asteroid itu berada paling dekat dengan Bumi pada Hari Natal — melewati jarak sekitar 500.000 mil (800.000 kilometer) dari Bumi, sekitar dua kali jarak bulan. Asteroid itu ditemukan dua hari kemudian.
Chodas mengatakan para ilmuwan sedang meneliti survei langit dari tahun 2016, ketika prediksi menunjukkan asteroid itu juga melintas dekat.
Jika para ilmuwan dapat menemukan batu angkasa itu dalam gambar sejak saat itu, mereka seharusnya dapat menentukan apakah batu itu akan menghantam atau tidak mengenai planet ini, katanya kepada The Associated Press. "Jika kita tidak menemukan deteksi itu, kemungkinan dampaknya akan bergerak lambat saat kita menambahkan lebih banyak pengamatan," katanya.
Bumi dihantam oleh asteroid sebesar ini setiap beberapa ribu tahun, menurut ESA, dengan potensi kerusakan parah. Itulah sebabnya asteroid ini sekarang berada di puncak daftar risiko asteroid ESA.
Dampak potensial akan terjadi pada 22 Desember 2032. Masih terlalu dini untuk mengetahui di mana ia akan mendarat jika benar-benar menghantam Bumi.
Kabar baiknya, menurut NASA, adalah untuk saat ini, tidak ada asteroid besar lain yang diketahui memiliki kemungkinan dampak di atas 1%. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Apa Yang Dilakukan USAID, Mengapa Trump dan Musk Ingin Menyi...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Selama dua pekan terakhir, pemerintahan Presiden Donald Trump telah m...