Ditemukan Papirus Berusia 2.700 Tahun yang Sebut Nama Yerusalem
SATUHARAPAN.COM - Otorita di Israel menemukan dokumen yang sangat langka, berusia lebih dari 2.700 tahun, saat melakukan penggerebekan terhadap kawanan yang mencuri barang-barang antik.
Para arkeolog menemukan lembaran papirus berisi tulisan dengan bahasa Ibrani.
Mereka mengatakan dokumen itu antara lain menyebut soal Yerusalem dan mereka meyakini itu adalah referensi tertulis paling awal soal kota tersebut, di luar penjelasan yang ada di Alkitab.
Dokumen tersebut berisi catatan dua baris tentang pengiriman minuman anggur.
Dr Eitan Klein dari badan arkeologi Israel, IAA, mengatakan dokumen itu menjadi bukti langka keberadaan pemerintahan Kerajaan Yehuda.
Penelusuran pihak berwenang menunjukkan lembaran papirus itu didapat oleh kawanan pencuri dari satu gua di dekat Laut Mati.
Cuaca di sekitar kawasan Laut Mati diperkirakan ikut membantu mengawetkan dokumen itu.
"Iklim gurun yang kering ikut membantu mengawetkan bahan-bahan yang rapuh seperti papirus," kata Amir Ganor, arkeolog IAA.
Pengumuman papirus kuno itu dilakukan pada hari Rabu (26/10), tidak lama setelah badan kebudayaan PBB (UNESCO) mengadopsi resolusi kedua dalam satu pekan yang menafikan kaitan antara Yahudi dan Yerusalem.
Naskah resolusi hanya memuat nama Islam Haram al-Sharif untuk menyebut tempat bersejarah di Yerusalem yang disucikan oleh pemeluk Islam dan Yahudi.
Perdana Menteri Israeli Benjamin Netanyahu menggambarkan keputusan UNESCO sebagai keputusan yang tak masuk akal. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...