Ditemukan Selamat Setelah 17 Hari di Bawah Reruntuhan Pabrik
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Seorang pekerja ditemukan hidup setelah selama 17 hari terjebabk di reruntuhan bangunan pabrik garmen yang roboh di Savar, wilayah di luar ibukota Bangladesh, Dhaka, Jumat (10/5).
Resma Begum, seorang pekerja di pabrik sebagai penjahit, terperangkap puing reruntuhan bangunan yang roboh pada 24 April lalu. Seribu lebih pekerja meninggal, dan sekitar 2.600 terluka.
Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan industri terburuk abad-ke-21 ini. Namun ditemukannya Resma Begum juga merupakan sebuah peristiwa yang luar biasa.. Dia terjebak di sebuah ruang bawah tanah yang gelap, di bawah ribuan ton puing bangunan.
Televisi lokal mengambarkan, ruangan sempit yang menopang hidup Resma bersuhu cukup tinggi yaitu sekitar 30 derajat celcious. Cara yang dilakukan Resma untuk menarik perhatian tim penolong adalah dengan memukul pipa. Ketika tidak ada respons, dia kehilangan harapan bahwa dia bisa keluar hidup-hidup.
"Tak ada yang mendengar saya. Itu sangat buruk bagi saya. Saya tidak pernah bermimpi akan melihat siang hari lagi," kata Reshma Begum yang tampil dalam Somoy TV dari tempat tidurnya di rumah sakit setelah penyelamatan menakjubkan pada Jumat (10/5).
Tim penolong sebenarnya telah lama menghentikan pencarian korban hidup. Dalam beberapa hari yang ditemukan adalah korban tewas. Namun kejaiban datang ketika ada anggota tim yang mendengar suara dari pukulan pipa Resma. Mereka akhirnya dapat menariknya ke tempat yang aman. Yang mengejutkan, dia dalam kondisi baik, mengenakan pakaian ungu, dan syal merah muda cerah.
"Saya mendengar dia berkata, 'Saya hidup, tolong selamatkan saya.' Tim memberinya air. Dia baik-baik, kata Miraj Hossain, seorang relawan yang merangkak dengan menyingkirkan puing-puing untuk membantu Resma Begum terbebas.
Penyelamatan itu disiarkan televisi di seluruh Bangladesh. Perdana Menteri langsung menuju rumah sakit, seperti halnya yang dilakukan keluarga wanita itu. Mereka merangkul orang yang mereka cintai dan sebelumnya mereka pikir tidak akan pernah lagi melihatnya hidup.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...