Ledakan Bom di Turki, Suriah Dituding Terlibat
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Dua bom mobil meledak di Reyhanli, sebuah kota di Turki yang dekat dengan perbatasan Suriah, Sabtu (11/5). Di kawasan itu banyak warga Suriah sipil yang mengungsi akibat konflik di negara mereka.
Akibat ledakan ini 46 orang tewas dan lebih dari 100 terluka, serrta sebuah gedung runtuh. Polisi Turki mengatakan bahwa sembilan orang telah ditangkap sehubungan dengan serangan di Reyhanli. Dan pihak pemerintah Turki mencurigai keterlibatan intelijen Suriah.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, seperti diberitakan hurriyetdailynews.com mengatakan bahwa Turki tidak akan terseret ke dalam "rawa berdarah" yang terjadi di Suriah.
Atas kecurigaan tersebut, Suriah membantah bertanggung jawab atas kasus bom mobil tersebut. Menteri Informasi Suriah, Omran al-Zoubi, mengatakan dalam konferensi pers pada hari Minggu bahwa negaranya "tidak melakukan dan tidak akan pernah melakukan perbuatan seperti itu karena nilai-nilai kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi.”
Dia juga meminta Turki untuk berhati-hati, dan sangat waspada dalam menghadapi provokasi. "Kami tidak akan terjebak. Tujuan dari serangan ini adalah untuk dengan mengadu Turki dan membuat kekacauan. Jadi saya mengajak semua warga saya untuk tetap tenang."
Pemerintah Turki mengatakan pada hari Minggu bahwa ledakan itu dilakukan oleh sebuah organisasi yang berada dalam kontak dekat dengan kelompok pro-rezim di Suriah. “Saya mengatakan ini dengan sangat jelas, dengan Mukhabarat Suriah," kata Menteri Dalam Negeri Turki, Muammer Guler kepada TV Turki.
Turki, adalah anggota NATO yang pendukung oposisi dalam perang saudara di Suriah, serta sering melontarkan kritik terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad. AS dan NATO telah mengecam pemboman itu dan menyatakan dukungan untuk Turki.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...