Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 10:58 WIB | Jumat, 21 Agustus 2015

Dituding Gunakan Kekerasan, Ahok Bela Satpol PP

Ratusan aparat gabungan yang terdiri dari Polisi serta Satpol PP memukul ratusan warga Kampung Pulo saat bentrokan terjadi karena menolak untuk direlokasi. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dituding sejumlah pihak merelokasi warga Kampung Pulo menggunakan cara kasar. Mendengar hal ini, pejabat asal Belitung Timur itu naik pitam.

Dengan nada meninggi, Ahok mengatakan baku hantam terjadi karena ada serangan dari warga. Ahok mewajarkan bila Satpol PP yang bertugas ini membela diri.

“Kita nggak mau ada kekerasan kok. Tapi, kamu kalau nimpuk saya, saya tutupin gimana? Yang lempar duluan siapa? Orang selalu bolak balikin fakta,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (21/8).

“Pendeta saya selalu bilang, Hok kalau ada yang tampar pipi kirimu kasih pipi kanan. Gue bilang kalau orang tampar pipi kiri gue, gue pukul lo. Sekarang Satpol PP luka luka, lalu ini yang Anda bilang manusiawi?” ujar Ahok geram.

Akibat kericuhan yang terjadi kemarin, beberapa warga dan Satpol PP memang mengalami luka ringan. Pemerintah provinsi pun akhirnya meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk terjun ke lapangan. Hingga malam hari, sekitar 500 polisi masih berjaga di lokasi.

Sementara, Kapolda Irjen Tito Karnavian sempat mendatangi lokasi untuk meninjau lapangan pascakerusuhan terjadi. Beberapa warga sempat menyayangkan langkan pemprov mendatangkan polisi.

“Kalau sudah berantem, nggak ada polisi, ya justru kita yang ditangkap,” kata Ahok.

Sebelumnya, baku hantam antara petugas keamanan dan warga terjadi di depan Pasar Jatinegara, Jatinegara Barat, Jakarta Timur.

Saat petugas melakukan apel, warga sudah menghadang di sisi selatan, sementara petugas berada di sisi utara. Mulanya, Kapolres Jatinegara, Kombespol Umar Faroq, dan perwakilan warga Ciliwung, sudah sepakat akan menggusur warga yang telah memegang kunci rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang telah disediakan pemprov.

Namun, saat Camat Jatinegara, Sofyan Taher datang, ia menginstruksikan untuk menertibkan seluruhnya bangunan. Sontak, warga marah dan melempar batu, kayu, dan kaca ke arah petugas. Petugas terdorong sampai 300 meter ke belakang. Puncak dari baku hantam tersebut, satu unit ekskavator milik Dinas Tata Air DKI dibakar warga. Semprotan gas air mata atau watercanon membubarkan aksi bar-bar petugas dan warga yang saling berseteru.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home