Dituduh dari Setan, Musik B.B. King Dipengaruhi Iman Kristen
SATUHARAPAN.COM – Legenda musik Blues dunia, B.B. King dipengaruhi iman Kristen-nya saat bermusik. Pendetanya menjadi mentor hidupnya. Tapi banyak yang menuduhnya sebagai musik setan.
King menulis dalam autobiografi berjudul Blues All Around Me, menggambarkan bagaimana musik blues diperlakukan—terutama dibandingkan dengan musik rock dan jazz. Menurut Trott, legenda blues, yang lahir dari orangtua petani penggarap di perkebunan Mississippi, melihat “musik kasar lahir di ladang kapas dari kawasan Selatan yang memisahkan orang kulit putih dan kulit hitam menjangkau khalayak baru.”
“Menjadi penyanyi blues seperti menjadi kulit hitam dua kali,” tulis King. “Sementara gerakan hak-hak sipil berjuang untuk menghormati orang kulit hitam, saya merasa saya harus berjuang untuk menghormati blues.”
Menurut laporan CBNNews.com, King memiliki lebih dari 40 album studio. Dia mengatakan kepada PBS pada 2013 bahwa ia menemukan inspirasi untuk bermain gitar sebagai seorang anak muda saat melihat pendetanya bermain instrumen di gereja.
“Saya ingin menjadi seperti dia. Saya ingin menjadi seperti dia,” kata King. “Orang-orang memberi tahu saya ketika saya masih muda saya sering bermain seperti dia.”
Elaine Lipworth dari The Arts Desk melaporkan bahwa King dan ibunya beribadah di Gereja Allah di dalam Kristus (The Church of God in Christ). Di masa muda, King juga memanen kapas di samping ibunya, mendapatkan 35 sen dollar sehari (Rp 4.500).
“Saya tidak bisa membandingkan hidup saya di perkebunan dengan hal lain,” kata King. “Ibu saya sangat religius dan saya sangat menikmati berada di gereja juga, [terutama] ketika gadis-gadis itu di sana, ha ha ha.”
King juga menguraikan pengaruh gereja merasuki gaya musiknya. Menurut Lipworth, pendeta dari gereja The Church of God in Christ Pdt Archie Adil, adalah kerabat dan mentornya.
“Pada masa itu, di tempat saya tinggal, kami tidak memiliki listrik sampai saya berusia 16 tahun, bahkan jika saya diberi gitar listrik, saya tidak akan bisa memainkan,” kata King, mencatat bahwa ia pertama kali mendengar gitar listrik melalui Fair. “Tapi saya senang mendengar saat pendeta kami memainkan gitar itu dan saya mencintai menyanyikan lagu-lagu gospel. Saya menyukainya bahkan sampai hari ini. Struktur musiknya seperti rock and roll. Ini seperti rhythm and blues.”
King menambahkan bahwa ibunya, yang menjadi sakit dan meninggal pada usia 25, meninggalkan warisan kepadanya yang akan ia ingat sepanjang hidupnya. Dia bahkan mengatakan bahwa ibunya “benar-benar ingin aku menjadi seorang pengkhotbah.”
“Saya tidak punya seseorang yang benar-benar dekat dengan saya sehingga saya bisa bergantung padanya. Dan, ibu saya tampaknya menjadi satu-satunya,” kata King. “Dia mengatakan kepada saya, ‘Anakku, jika kamu memperlakukan orang-orang dengan baik, kamu akan selalu memiliki seseorang untuk membantu. Seorang yang akan selalu ada di sisimu.” Tepat sebelum dia meninggal, dia menjadi buta, tapi bagi saya dia selalu wanita yang sangat cantik.”
Lipworth melaporkan bahwa meskipun King mendapat karier awal musiknya melalui “klub kulit hitam,” ia berjuang secara finansial karena reaksi campuran yang ia terima bahkan dalam masyarakat sendiri.
“Banyak orang dari kampung saya dari Mississippi, menghakimi saya dan akan mengatakan, ‘Kamu bermain musik setan,” Saya kemudian merenung, ‘Apakah dengan demikian, ketika saya memetik kapas, saya sedang memetik kapas iblis?’ Saya melakukan hal yang sama seperti yang saya coba lakukan sekarang, hanya mencari nafkah,” kata King.
Meskipun King mengakui bahwa ia “liar dengan perempuan” saat kehidupan profesionalnya berkembang, ia mengaku pada Lipworth bahwa kariernya membuat ia kesulitan untuk bertanggung jawab dan berkomitmen pada keluarganya. Meskipun, ia secara resmi tidak memiliki anak dalam dua pernikahannya, ia mengakui telah menjadi ayah dari 15 anak.
“Saya sudah melakukan banyak untuk anak-anak saya seperti layaknya usaha seorang ayah dan itu berarti saya berusaha merawat mereka dan memberi tahu mereka hal-hal yang mereka harus atau tidak harus dilakukan,” kata King. “Saya belum menjadi ayah terbaik, tapi saya mencintai semua anak saya. Dan ketika saya melihat kembali, saya tidak menyesal.”
King, yang adalah seorang Kristen sampai kematiannya, mengatakan Lipworth bahwa agama ibunya dan nilai-nilai moral adalah prinsip dalam hidupnya.
“Saya akan memberi tahu Anda sesuatu yang saya tidak berpikir saya sudah bilang orang lain,” kata King. “Ketika saya pergi ke gereja dengan ibu saya, pendeta membuat saya merasa sebagai manusia dengan cara yang berbeda dari orang lain. Dia membuat saya merasa bahwa saya bisa mendapatkan pesan kepada Allah.”
Main Musik di Surga
Seorang pengacara yang mewakili BB King menegaskan bahwa legenda musik blues meninggal pada usia di Las Vegas 89 tahun. Dia meninggalkan warisan musik yang bersumber pada iman Kristen-nya.
Menurut Bill Trott dari Reuters, King mengatakan pada Mei bahwa ia menjalani perawatan di rumahnya setelah dibawa ke rumah sakit pada April karena mengalami dehidrasi yang berkaitan dengan diabetes yang ia derita. Namanya masuk ke Rock and Roll Hall of Fame pada 1986.
“The Blues telah kehilangan rajanya, dan Amerika telah kehilangan legenda,” kata Presiden Barack Obama dalam sebuah pernyataan. “BB dapat pergi, tapi sensasi yang akan bersama kita selamanya. Dan ada akan menjadi salah satu pengisi ‘sesi blues’ di surga malam ini.”
Trott melaporkan bahwa halaman Facebook terkait dengan putri King, Claudette, mengonfirmasi kematian King pada hari Kamis (14/5) lalu. Sampai saat ini belum ada informasi kapan pemakamannya. (gospelherald.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...