Dituduh Mata-mata, Negosiator Nuklir Iran Ditangkap
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Anggota Parlemen Iran, Hussein Ali Haji Degana, mengungkapkan bahwa setidaknya 12 pejabat Iran yang memiliki kewarganegaraan ganda telah ditangkap di Iran dengan tuduhan menjadi mata-mata. Namun sejumlah media menyebutkan termasuk di antara mereka adalah negosiator nuklir Iran.
Dia mengatakan bahwa di antara 12 pejabat yang ditahan ada pejabat yang berperan penting dalam membahas kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani tahun lalu, menurut laporan Al Arabiya.
Degana mengatakan parlemen menuntut agar aparat peradilan memberikan putusan dengan transparan, dan bahwa identitas pejabat yang ditahan harus harus disampaikan ke publik.
Beberapa pejabat yang ditangkap itu sebagian karena alasan memiliki kewarganegaraan ganda.
Banyak pejabat tinggi Iran, seperti Menteri Intelijen, Mahmoud Alavi, sebelumnya membantah memiliki dua kewarganegaraan. Dia di antara para pembuat keputusan Iran yang dituduh memiliki kewarganegaraan ganda.
Namun dilaporkan bahwa Abdol-Rasool Dorri Esfahani, salah satu negosiator kesepakatan nuklir Iran, ditangkap berdasarkan tuduhan memiliki kewarganegaraan ganda. Dan keluarganya saat ini tinggal di Kanada.
Sementara itu, jaksa Iran, Abbas Jafar Dowlatabadi, pada bulan Agustus mengumumkan bahwa Iran telah menangkap pemegang kewarganegaraan ganda. Menurut Dowlatabadi, orang itu memiliki hubungan dengan intelijen Inggris dan "aktif di bidang ekonomi." Namun tidak disebutkan siapa.
Namun menurut laporan Al Monitor, nama tersangka adalah Abdol Rasool Dorri Esfahani, anggota tim negosiasi nuklir Iran. Dorri Esfahani bertanggung jawab atas urusan perbankan selama perundingan nuklir dan dia ditangkap karena menjual informasi ekonomi ke luar negeri.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...