Dituduh Pelecehan Seksual, Jurnalis Terkenal Israel Resign
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Jurnalis terkenal Israel Ari Shavit, penulis buku berjudul My Promised Land yang laris dijual di Amerika Serikat (AS), hari Minggu (30/10), mengatakan dirinya mengundurkan diri dari jabatannya di surat kabar dan televisi setelah tuduhan pelecehan seksual.
Tuduhan terhadap Shavit menyebabkan kegemparan di Israel, tempatnya dikenal sebagai kolumnis untuk surat kabar berhaluan kiri Haaretz sekaligus komentator untuk televisi swasta Channel 10.
Kontroversi tersebut dimulai setelah jurnalis AS Danielle Berrin pada tanggal 19 Oktober memublikasikan sebuah tulisan untuk Jewish Journal yang berbasis di Los Angeles tentang sebuah pertemuan dengan Shavit untuk wawancara pada tahun 2014.
“Pada satu titik, dia mendekati saya, menyentuh bagian belakang kepala saya, menarik saya ke arahnya,” tulisnya.
Berrin tidak menyebut nama Shavit dalam tulisannya, tetapi memberi petunjuk dalam tulisan yang mengindikasikan bahwa orang yang dimaksud adalah jurnalis itu.
Dia kemudian mengaku pernah bertemu Berrin dan meminta maaf.
Perempuan kedua, seorang staf organisasi J Street yang tak disebutkan namanya, sejak saat itu mengatakan bahwa Shavit mendatangi Berrin dan mengusap tangannya secara tidak pantas saat mereka minum kopi bersama setelah Berrin menjemputnya untuk acara sebagai bagian dari pekerjaannya.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Shavit menyatakan dirinya “sepenuhnya menerima tanggung jawab atas aksi saya” dan mengumumkan pengunduran dirinya dari Hareetz dan Channel 10.
Buku Shavit My Promised Land: The Triumph and Tragedy of Israel yang dirilis pada tahun 2013 menjadi salah satu buku terlaris New York Times. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...