Djarot: Disabilitas Merupakan Warga Kelas Satu di DKI Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, hari Kamis (10/12) ini, dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap penyandang disablitas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan kepedulian kepada penyandang disabilitas harus dimulai dari Pemerintah DKI Jakarta, dengan memberikan akses kemudahan di berbagai fasilitas umum.
"Pemerintah akan terus membangun akses untuk kemudahan para penyandang disablitas. Seperti di terminal, stasiun, halte, pusat perbelanjaan, pelayanan masyarakat, dan di jalan-jalan raya. Kita juga mengupayakan pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), yang juga ramah terhadap penyandang disablitas," kata Djarot dalam kata sambutannya di Panti PSBI, hari Kamis ini.
Upaya itu, kata Djarot, dilakukan karena penyandang disabilitas merupakan warga kelas satu di DKI Jakarta. Bukan warga kelas dua, tiga, atau kelas bawah lainnya. Maka dari itu, ia mengajak kepada masyarakat untuk berperan serta dalam memberikan hak dan kesempatan mereka layaknya manusia normal lainnya.
"Yang warga kelas bawah itu adalah warga yang tuna nurani. Mereka yang buta dan tuli, karena tidak memiliki nurani. Mereka melakukan korupsi, kejahatan, dan tidak peduli terhadap sesama. Mereka tidak layak menjadi warga Negara Indonesia," kata dia.
Dengan demikian, kata Djarot, dalam upaya memperjuangkan hak penyandang disabilitas, pihaknya akan menyelesaikan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang penyandang disabiitas.
"Saya bilang ke Pak Masrokhan (Kadis Sosial), bahwa bulan Januari sampai Februari 2016 kita selesaikan Pergub itu," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan mengatakan, wujud kepedulian terhadap penyandang disabilitas itu adalah dengan tidak menganggap mereka berbeda. Karena penyandang disabilitas memiliki hak yang sama, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam upaya perlindungan dan kesejahteraan sosial mereka.
"Kita, termasuk pemerintah, harus mewujudkan masyarakat inklusif menuju Jakarta baru yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Dengan peringatan seperti ini, diharapkan masyarakat bisa paham dan bisa memberi kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas," kata dia.
Dengan adanya peringatan ini juga, pihaknya berharap undang-undang tentang hak-hak penyandang disabilitas di segala bidang kehidupan bisa tersosialisasi. Tidak hanya itu, pihaknya berharap masyarakat bisa peduli dalam upaya perlindungan dan kesejahteraan sosial penyandang disabilitas.
Dia mengatakan, sebanyak 1.200 penyandang disabilitas di DKI Jakarta turut hadir dalam peringatan tersebut. Djarot sempat melakukan gerak badan bersama penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas yang hadir merupakan penyandang disabilitas daksa/tubuh, disabilitas netra, disabilitas grahita, disabilitas rungu wicara, dan disabilitas psikotik.
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...