Djarot: Pembangunan Jakarta Kelak Harus On the Track

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan nantinya pembangunan Jakarta harus dilakukan pada jalurnya (on the track).

Artinya, pembangunan dilakukan dengan melanjutkan dan membuat kemajuan dari kebijakan pemerintahan yang telah ada.

"Nah umumnya di kita itu biasanya kalau ganti pejabat kebijakan lama tidak mau dia (pemimpin baru) lanjutkan, dia mau kebijakan baru lagi. Padahal kalau menurut kami sekarang ini kan kalau kita lihat Jakarta on the track gitu loh, jangan balik lagi," kata Djarot di Pasar Cikini, Kelurahan Pengangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, hari Senin (30/1).

Djarot mengatakan menjadi pemimpin yang menempati jabatan baru bukan sekadar mengeluarkan kebijakan baru namun harus melanjutkan kebijakan yang dinilai memiliki langkah konkrit dari pemerintahan yang sebelumnya.

Mantan Wali Kota Blitar itu mencontohkan kebijakan normalisasi sungai dengan relokasi hunian warga ke rumah susun telah tepat. Menurut dia, jika normalisasi sungai dilakukan tanpa pemindahan hunian warga maka itu seperti bergerak mundur dalam membangun Jakarta.

Djarot mempercayai warga dapat menilai kemajuan yang dibawa dan akan terus didorong sekalipun ada orang yang meragukan kinerjanya.

"Biarkan nanti warga yang menilai. Kami lebih mempercayai kepuasan dari warga apakah warga Jakarta sudah merasakan ada perubahan besar di Jakarta terutama terkait reformasi birokrasi, terkait dengan pelayanan birokrasi, terkait dengan pemerintahan yang bersih dan anti korupsi, warga yang menilai," ujarnya.

Alumnus Universitas Brawijaya itu mengatakan Jakarta terus mengalami kemajuan mulai dari sistem pemberian pelayanan publik, sistem penganggaran yang menggunakan e- government, sistem pembangunan transportasi, sistem pengelolaan sungai, drainase dan lingkungan, serta pengelolaan taman-taman kota termasuk pembangunan trotoar yang juga sudah dimulai.

"Jakarta sudah mulai berubah dan mempunyai harapan yang bagus ke depan," tuturnya.

Namun, Djarot menyadari pembangunan Jakarta tidak bisa dilakukan dalam waktu seketika sehingga membutuhkan proses untuk melanjutkan program kerja.

"Kita manusia biasa butuh waktu proses, lima tahun tidak cukup, makanya ini harus ada satu garis besar haluan Jakarta 20 atau 30 tahun itu kayak apa, yang konsisten," tuturnya. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum