DK PBB Pertemuan Tertutup Bahas Krisis Sudan Selatan
JUBA, SATUHARAPAN.COM - Dewan Keamanan PBB (peraserikatan Bangasa-bangsa) akan mengadakan pertemuan tertutup pada hari Minggu mendatang membahas pertempuran terbaru yang terjadi di ibun kota Sudan Selatan, Juba, kata para diplomat.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan dia "terkejut dan merasa ngeri" pada pertempuran antara pasukan pemberontak dan pemerintah di Juba dan meminta kedua belah pihak untuk menghentikan kekerasan.
Setidaknya 272 orang tewas dalam pertempuran antara faksi-faksi yang bersaing di Sudan Selatan di ibu kota, Juba. Di antara korban termasuk 33 warga sipil, satu sumber pemerintah mengatakan pada hari Minggu (10/7).
Tembakan dengan senjata berat meletus lagi di kota itu dan banyak warga mencari perlindungan di sebuah pangkalan PBB.
Pertempuran pertama terjadi pada Kamis dan Jumat antara pasukan yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan tentara yang mendukung Wakil Presiden, Riek Machar.
Kekerasan itu menimbulkan kekhawatiran Sudan Selatan bisa jatuh kembali ke dalam konflik setelah perang saudara selama dua tahun pada Desember 2013. Pemberontakan terjadi setelah Kiir memecat Machar sebagai wakil presiden.
Negara tetangganya, Kenya, menurut laporan AFP, menyerukan tindakan mendesak oleh kedua pemimpin untuk menghentikan pertikaian dan mengakhiri krisis.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan bahwa situasi telah dikendalikan. "Saat ini situasi tenang," kata Michael Makuei, Menteri Informasi, dalam sebuah siaran oleh TV Sudan Selatan.
Dia mengatakan bahwa pemerintah sedang meminta rakyat kembali ke rumah mereka dan situasi terkendali.
Pada hari Sabtu, kota Juba telah tenang, tetapi pada hari Minggu, menurut laporan Reuters dan penduduk mengatakan bahwa tembakan terdengar di Gudele dan Jebel, pinggiran kota Juba, dekat barak militer yang pangkalan pasukan yang setia kepada Machar.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...